Radarlambar.bacakoran.co - Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat pembangunan masjid pasti juga dilakukan pembanguan menaranya yang menjulang tinggi ke langit. Bahkan bangunan masjid di seluruh dunia banyak memiliki ragam dan keunikan serta ciri khasnya masing-masing.
Gaya, tata letak, dan juga dekorasi masjid bisa memberi tahu kita banyak tentang Islam secara umum, juga tentang periode serta wilayah di mana masjid tersebut berada.
Namun, ketika kita memperhatikan, kita akan mendapati bahwa sebagian besar masjid di manapun berada pasti dibangun lengkap dengan sebuah menara yang menjulang tinggi. Biasanya menara dibangun di samping, belakang, maupun didepan, bahkan terpisah agak jauh dari bangunan utama masjid, tetap saja kehadirannya terasa sangat familiar dan menonjol.
Menara (suar) dalam arsitektur agama Islam, menyimbolkan tempat di mana umat beriman dipanggil untuk menunaikan salat lima kali sehari oleh muadzin, atau pemanggil untuk menunaikan sholat berjamaah di masjid. Menara juga selalu terhubung dengan masjid dan memiliki satu atau lebih balkon atau galeri terbuka.
Pada zaman Nabi Muhammad, azan dikumandangkan ditempat tertinggi bahkan di atas atap sekitar masjid. Menara paling awal digunakan adalah bekas menara pengawas Yunani dan menara gereja Kristen. Selain memiliki fungsi sebagai tempat untuk memanggil sholat, beberapa fungsi menara masjid lainnya yang menarik untuk diketahui, yakni :
Berbagai Bentuk Menara Masjid
Menara masjid dibangun dalam berbagai bentuk, mulai dari yang tebal, landai spiral, sampai jongkok seperti di Samarra, Irak yang di bangun pada tahun 848 –852 masehi hingga menara yang menjulang, halus, setipis pensil.
Menara masjid sering kali ditemui dalam bentuk bujur sangkar di dasarnya, di mana lansung menyatu pada masjid. Di atas dasar bujur sangkar tersebut terdapat tangga dalam serangkaian tahap melingkar, heksagonal, atau segi delapan, masing-masing ditandai dengan balkon yang menonjol.
Bagian atas merupakan kubah bulat, paviliun, menara masjid biasanya dihiasi dengan ukiran, jumlah menara setiap masjid juga berbeda-beda dari satu hingga enam. Tujuan menara ini dibangun untuk menjadi (Landmark Islam) atau objek juga monumen yang menonjol agar mudah dikenali, sebagai pemandu atau penanda Islam. agar terlihat dari jauh sebagai tanda sebuah situs yang memiliki karakter Islami.
Fungsi Menara Masjid
jika dilihat dari sejarahnya, fungsi menara masjid yang paling utama adalah merupakan sebagai tempat muazin (muʾadhdhin, “penyanyi”) untuk menyerukan panggilan untuk beribadah (azan) lima kali setiap hari. Menara dibutuhkan agar ketika mengumandang azan agar terdengar dalam jangkauan yang luas.
Namun hal ini, tidak hanya bersifat fungsional, fungsi menara masjid yang lainnya adalah sebagai pengingat secara visual yang kuat akan kehadiran Islam di suatu wilayah. Sementara itu, fungsi menara masjid berdasarkan arsitektur tradisional di Wilayah Timur adalah sebagai sistem ventilasi suatu bangunan pada iklim yang panas.
Pada umumnya, bangunan ini terdiri dari sebuah menara besar dengan jendela terbuka yang memungkinkan udara dingin masuk, dan sebuah kubah di tengah-tengah bangunan yang memiliki bukaan di langit-langit yang berfungsi untuk mengakumulasi serta mengalirkan udara hangat ke luar bangunan melalui sebuah cungkup. (*)