RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO- Pada tahap awal kehidupan, bayi dan balita sering kali menunjukkan kebiasaan menggigit berbagai benda. Ini adalah bagian normal dari proses perkembangan motorik dan eksplorasi mereka. Namun, orang tua tetap perlu waspada karena kebiasaan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Anak-anak biasanya menggigit benda karena gusi mereka terasa tidak nyaman saat tumbuh gigi, atau karena mereka ingin mengeksplorasi lingkungan sekitar. Di sisi lain, kebiasaan ini juga bisa menjadi cara mereka mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan.
Meski wajar, menggigit sembarang benda dapat membawa risiko seperti infeksi akibat benda kotor, cedera pada mulut, atau bahkan tersedak dan keracunan. Karena itu penting bagi orang tua membantu anak menghentikan kebiasaan ini.
Tips untuk Mengatasi Kebiasaan Menggigit pada Anak
1. Hindari Bereaksi Berlebihan
Saat melihat anak menggigit benda yang tidak seharusnya, jangan langsung memarahinya. Reaksi berlebihan dapat membuat anak takut atau bingung. Sebaliknya, tegur dengan lembut namun tegas, seperti dengan mengatakan, “Jangan, ya.” Lalu, alihkan perhatiannya ke benda lain yang lebih aman.
2. Sediakan Mainan Gigi atau Teether
Gusi yang terasa tidak nyaman saat tumbuh gigi sering kali membuat anak ingin menggigit sesuatu. Memberikan teether atau mainan gigi dapat menjadi solusi aman. Pilih teether yang lembut dan mudah dibersihkan untuk menjaga kebersihannya setiap kali digunakan.
3. Berikan Camilan yang Sehat
Kadang-kadang, keinginan anak menggigit benda bisa jadi karena mereka merasa lapar. Camilan sehat seperti potongan buah, sayuran kukus, atau sereal bisa menjadi alternatif yang baik untuk membantu mereka mengalihkan kebiasaan tersebut.
4. Pastikan Anak Mendapatkan Cukup Istirahat
Kebiasaan menggigit benda juga bisa terjadi karena anak merasa lelah atau frustrasi. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup agar mereka tetap dalam kondisi fisik dan emosional yang baik.
Pengawasan yang Konsisten
Kebiasaan menggigit benda adalah bagian dari cara anak belajar dan meredakan ketidaknyamanan di tubuhnya. Namun, pengawasan orang tua tetap sangat penting. Jangan biarkan anak bermain sendiri, terutama jika ada benda-benda kecil atau berbahaya di sekitarnya.
Jika kebiasaan ini terus berlangsung atau menimbulkan kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran dan solusi yang tepat.(*)