RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Jepang kembali meningkatkan kesiagaan militernya setelah pesawat militer Rusia, termasuk pesawat pengebom berkapasitas nuklir, terbang dekat wilayah udara Jepang. Kementerian Pertahanan Jepang menegaskan kesiapan penuh untuk melindungi wilayah dan warga negaranya dari potensi ancaman.
Insiden ini terjadi saat Rusia mengerahkan dua pesawat pengebom Tu-95MS yang dikawal jet tempur Su-35S dan Su-30SM di atas Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur oleh Korea Selatan. Jet tempur Jepang mencegat pesawat-pesawat tersebut, membawa rudal di bawah sayapnya sebagai tanda kesiagaan.
Meski penerbangan militer Rusia berada di wilayah udara internasional, Jepang menilai manuver ini menimbulkan kekhawatiran keamanan yang signifikan. Pengerahan ini juga terjadi beberapa hari sebelum kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Jepang untuk memperkuat aliansi bilateral, di mana Jepang menampung sekitar 60.000 tentara AS sebagai jaminan keamanan.
Jet tempur Jepang kembali dikerahkan untuk mencegat pesawat pengintai Il-20 Rusia yang terbang di lepas pantai Hokkaido dan Honshu. Aktivitas militer Rusia yang intensif di kawasan Timur Jauh dan kemitraannya dengan China menjadi sorotan utama dokumen strategis pertahanan Jepang 2025, yang menekankan potensi ancaman terhadap stabilitas regional di Indo-Pasifik.
Federasi Ilmuwan Amerika menyebut pesawat Tu-95MS dapat membawa rudal jelajah bertenaga nuklir. Latihan sebelumnya menunjukkan Rusia aktif menguji kemampuan pasukan strategisnya, sementara Jepang tetap memperkuat pertahanan dan pengawasan wilayahnya dengan langkah-langkah preventi