Harga Jual Labu Siam Naik

Minggu 09 Nov 2025 - 21:46 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

SEKINCAU  – Kabar gembira datang bagi para petani labu siam di Kabupaten Lampung Barat. Setelah sempat terpuruk akibat anjloknya harga jual beberapa waktu lalu, kini para petani kembali tersenyum. Harga jual komoditas sayur ini berangsur naik hingga menembus kisaran Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram, membawa harapan baru bagi pelaku usaha tani di daerah tersebut.

Salah satu petani labu siam di Pekon Giham Sukamaju, Kecamatan Sekincau, Samsul, mengungkapkan bahwa kenaikan harga mulai terasa dalam dua pekan terakhir. Sebelumnya, harga labu sempat anjlok hingga hanya Rp400 per kilogram, membuat banyak petani menanggung kerugian karena biaya perawatan dan panen tidak sebanding dengan hasil penjualan.

“Sekarang harganya mulai stabil di kisaran Rp3.000. Alhamdulillah, ini membuat kami kembali semangat untuk merawat tanaman,” ujarnya.

Bagi petani di wilayah dataran tinggi seperti Sekincau, labu siam menjadi salah satu komoditas andalan yang ditanam sepanjang tahun. Tanaman ini relatif mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan ketika harga pasar stabil. Karena itulah, perubahan harga sedikit saja dapat berpengaruh besar terhadap pendapatan mereka.

Pantauan Radar Lambar di lapangan menunjukkan, aktivitas petani di sejumlah pekon kini kembali meningkat. Lahan-lahan yang sempat terbengkalai mulai ditanami kembali. Para petani tampak sibuk memupuk, menyiangi, dan merawat tanaman dengan harapan hasil panen ke depan semakin baik.

Kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dari luar daerah. Beberapa pengepul diketahui mulai aktif kembali membeli hasil panen petani Lampung Barat untuk dikirim ke pasar-pasar di Bandar Lampung dan wilayah sekitarnya.

Selain menjadi angin segar bagi petani, tren positif harga labu siam juga diharapkan dapat berdampak terhadap perekonomian lokal. Pasalnya, sektor pertanian merupakan salah satu penopang utama ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

Samsul menambahkan, dirinya bersama petani lain tetap berharap pemerintah daerah terus memberikan perhatian terhadap stabilitas harga dan akses pasar bagi komoditas hortikultura, terutama labu siam yang menjadi salah satu unggulan di daerah pegunungan ini.

“Ketika harga stabil, semangat petani meningkat, dan otomatis kesejahteraan juga ikut naik,” tuturnya.

Kini, para petani di Pekon Giham Sukamaju dan sekitarnya menatap musim tanam berikutnya dengan penuh optimisme. Mereka berharap harga labu siam dapat bertahan di level yang menguntungkan agar jerih payah mereka selama ini terbayar lunas. (rinto/nopri)

 

Tags :
Kategori :

Terkait