BALIKBUKIT – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat memastikan tetap fokus pada sektor infrastruktur di tahun anggaran 2026. Meski mengalami penurunan jumlah dana transfer dari pemerintah pusat, Pemkab Lampung Barat berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pembangunan di berbagai bidang prioritas.
Hal itu disampaikan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang digelar di Aula Kagungan, Selasa (11/11/2025).
Menurut Parosil, kondisi fiskal yang terbatas tidak menyurutkan semangat pemerintah daerah untuk terus berupaya memberikan hasil nyata bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas infrastruktur dasar.
“Walaupun fiskal kita sulit, di tahun 2026 Pemkab Lampung Barat tetap fokus ke bidang infrastruktur. Tahun depan kita siapkan anggaran sebesar Rp27 miliar dan ditambah ada hibah jadi sekitar Rp37 miliar,” ujar Parosil.
Ia menambahkan, kondisi infrastruktur jalan di Lampung Barat saat ini sudah relatif baik. Namun demikian, pemerintah daerah tetap akan memperhatikan beberapa ruas jalan yang masih memerlukan perbaikan dan peningkatan kualitas.
“Kalau kita lihat, sebagian besar jalan di Lampung Barat sudah bagus. Kalau pun ada yang rusak, jumlahnya tidak banyak dan tetap kita tangani secara bertahap,” lanjutnya.
Selain bidang infrastruktur, lanjut Parosil, Pemkab Lampung Barat juga akan tetap memprioritaskan sektor pendidikan dan keagamaan. Salah satu program yang masih akan berlanjut pada tahun 2026 adalah pemberian seragam sekolah gratis bagi siswa yang diterima pada tahun ajaran baru.
“Kalau dulu program seragam disiapkan tiga stel baju, namun tahun ini hanya satu stel seragam ditambah tas sekolah namununtuk tas ini tidak terlalu diharapkan jadi untuk tahun depan rencananya disiapkan tiga stel baju seragam sekolah. Ini bentuk komitmen Pemkab Lampung Barat untuk meringankan beban orang tua dan mendukung pemerataan pendidikan,” kata Parosil.
Sementara itu, untuk program peningkatan iman dan takwa, Parosil mengakui adanya penyesuaian jumlah penerima insentif karena keterbatasan anggaran.
“Dulu ada enam orang penerima insentif dalam program keagamaan, tetapi di tahun 2026 hanya bisa kita anggarkan untuk empat orang. Walau begitu, semangat pembinaan keagamaan tetap berjalan,” ujarnya.
Parosil berharap, meskipun dengan anggaran yang terbatas, sinergi antara pemerintah daerah, pekon, dan masyarakat tetap terjaga agar pembangunan di Lampung Barat terus berlanjut secara merata.
“Kuncinya adalah kebersamaan dan gotong royong. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga dan melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan,” pungkasnya. (lusiana)