BATUBRAK - Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas Batubrak terus mengoptimalkan program pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang menjadi bagian dari program kegiatan untuk pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.
Kepala UPT Puskesmas Batubrak Nezwan menerangkan kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong peningkatan pemahaman program reproduksi kesehatan remaja sehingga kedepan remaja sebagai generasi penerus terpantau kesehatannya.
“Sebagai penerus di masa depan, para anak remaja ini diharapkan bisa mengetahui informasi terkait bagaimana pentingnya kesehatan serta proses reproduksi yang benar. Hal ini bertujuan agar remaja dapat menerapkan pola perilaku sehat, yaitu terhindar dari pernikahan dini, seks pra-nikah atau seks bebas, serta terhindar dari penyalahgunaan NAPZA seperti narkoba maupun zat berbahaya lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, dr Elyan yang menjadi pemateri dalam program itu menambahkan bahwa kesehatan reproduksi remaja dapat diartikan sebagai kondisi sehat pada sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki remaja, dari fisik, mental, dan sosial kultural.
Saat ini, kata dia, tidak sedikit orang, baik dari kalangan remaja maupun orang dewasa yang masih menganggap tabu akan hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi, sehingga hal tersebut memicu rasa tidak nyaman ketika membahasnya dan akan cenderung untuk menghindari topik-topik semacam itu. Stigma ini apabila dibiarkan dan tetap berkembang di lingkungan masyarakat akan membuat dampak secara serius pada jangka panjang.
“Sehingga melalui kegiatan ini kami ingin para remaja memahami pentingnya hal tersebut dan bagaimana mereka mendapatkan informasi lengkap tentang pola-pola untuk menjaga kesehatan reproduksi reproduksi pada usia remaja,” tandasnya. *