Erosi Sungai Ancam Permukiman, DPUPR Lampung Barat Bangun Tanggul
BANGUN TANGGUL: Dinas PUPR Lampung Barat membangun tanggul untuk menanggulangi masalah erosi dampak Sungai Way Warkuk di Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau.-Foto Dok---
SUKAU - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), telah memulai proyek pembangunan tanggul untuk menanggulangi masalah erosi dampak Sungai Way Warkuk di Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau.
Pembangunan tanggul dilakukan dalam upaya melindungi area pemukiman dan lahan pertanian yang berada disekitar sungai, serta mencegah kerusakan lebih lanjut akibat aliran air yang semakin kuat.
Pj Peratin Buanyerupa Edi Alekson, menyambut positif direalisasikannya pembangunan tanggul untuk mengatasi masalah erosi di Sungai Way Warkuk. Menurutnya, pembangunan tanggul ini sangat penting bagi keamanan pemukiman dan lahan pertanian masyarakat setempat.
“Pembangunan tanggul ini merupakan langkah yang sangat kami nantikan. Mengingat erosi yang terjadi selama ini telah mengancam pemukiman dan lahan pertanian warga. Dengan adanya tanggul, kami berharap bisa mengurangi risiko tersebut dan memberikan rasa aman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara DPUPR dan pemerintah pekon dalam pelaksanaan proyek ini. “Kami siap mendukung penuh proyek ini, termasuk membantu sosialisasi kepada warga agar mereka memahami manfaat dan pentingnya menjaga tanggul setelah dibangun,” tambahnya.
Ia berharap bahwa proyek ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Ia juga berharap agar kualitas pembangunan tanggul dapat bertahan lama sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam jangka waktu yang panjang.
“Saya mengajak semua warga untuk bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas ini setelah selesai dibangun. Keberhasilan proyek ini juga tergantung pada kesadaran kita untuk menjaga lingkungan sekitar,” kata dia.
Disisi lain, Sekdes Buaynyerupa Yentoni menambahkan bahwa erosi di Sungai Way Warkuk telah menjadi masalah yang serius dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat musim hujan. Air yang mengalir deras telah mengikis tepi sungai, mengancam rumah-rumah penduduk dan lahan pertanian yang berada di dekatnya.
“Proyek ini merupakan langkah proaktif untuk mengatasi erosi yang dapat merugikan masyarakat. Dengan dibangunnya tanggul, diharapkan aliran air dapat dikendalikan sehingga erosi bisa diminimalisir,” ungkapnya.
Pihaknya berharap proyek ini dapat selesai dalam waktu yang ditentukan dan berjalan sesuai rencana.
“Dengan langkah ini, diharapkan Sungai Way Warkuk dapat kembali berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengancam kerusakan lingkungan,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak kontraktor pelaksana Ihsan mengungkapkan, bahwa perbaikan erosi itu dilakukan dengan membangun tanggul sepanjang 200 meter. Tanggul ini ditempatkan dibeberapa titik prioritas yang dianggap mendesak untuk ditanggulangi, guna melindungi pemukiman dan lahan pertanian dari ancaman kerusakan lebih lanjut.
“Pembangunan tanggul ini difokuskan di lokasi-lokasi yang rawan erosi, termasuk di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU), rumah warga serta titik-titik lain yang telah diidentifikasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai area yang membutuhkan perhatian segera,”ujarnya.
Proyek ini dibiayai melalui alokasi dana BTT (Belanja Tak Terduga) untuk penanggulangan bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang disalurkan kepada Dinas PUPR. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi erosi yang semakin parah, terutama saat musim hujan.(edi/nopri)