Komisi II DPR Soroti Tingginya Angka Golput pada Pilkada 2024: Dampak Pemilu Serentak Diduga Jadi Penyebab
Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda.//Foto:dok/net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Komisi II DPR RI menanggapi fenomena meningkatnya angka golongan putih (golput) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Ketua Komisi II, Rifqinizamy Karsayuda, menyampaikan kekhawatirannya bahwa tingginya tingkat golput ini disebabkan oleh pelaksanaan pemilu yang serentak, melibatkan pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan presiden (pilpres), dan pemilihan legislatif (pileg) dalam waktu yang berdekatan.
Rifqi menjelaskan bahwa Komisi II sedang mengkaji lebih lanjut apakah keserentakan pemilihan ini justru menurunkan partisipasi masyarakat. Pihaknya tengah mencermati apakah penyelenggaraan pemilu serentak ini justru menyebabkan anomali, seperti menurunnya partisipasi pemilih, mengingat dekatnya jadwal pilpres, pileg, dan pilkada.
Hasil survei quick count Litbang Kompas menunjukkan angka golput yang signifikan di beberapa daerah. Di Jakarta, angka golput tercatat yang tertinggi di Pulau Jawa, mencapai 42,07%. Provinsi-provinsi lain yang juga mengalami angka golput tinggi antara lain Jawa Barat (33,66%), Jawa Timur (30,15%), dan Jawa Tengah (26,44%).
Selain masalah golput, Rifqi juga menyoroti praktik politik uang (money politic) yang diduga terjadi dalam pelaksanaan pilkada. Ia menekankan pentingnya perumusan ulang aturan dan sanksi terkait politik uang untuk memastikan pelaksanaan pilkada yang lebih bersih dan transparan. Rifqi juga menambahkan itu lah penting untuk memperjelas mekanisme pembuktian dan pemberian sanksi terhadap kandidat yang terlibat dalam politik uang.
Komisi II DPR RI berjanji akan terus memantau perkembangan ini dan menyarankan agar evaluasi mendalam dilakukan untuk memastikan kualitas pemilu dan partisipasi masyarakat yang lebih baik ke depan.(*)