Embung Blembeng di Desa Watukelir Kebumen Ambles, Airnya Menyusut Drastis

Embung Blembeng yang terletak di salah satu desa tertinggi di Kebumen yaitu Desa Watukelir Kecamatan Ayah bagian dasarnya ambles pada minggu (8/12/2024) malam. (BPBD Kabupaten Kebumen )--

Radarlambar.bacakoran.co -Sebuah embung yang berfungsi sebagai bangunan konservasi air di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tiba-tiba ambles pada Minggu malam (8/12/2024). Embung dimaksud dikenal dengan nama Embung Blembeng itu terletak di salah satu desa pada ketinggian paling tinggi di Kebumen tepatnya di Desa Watukelir.

Kepala Desa Watukelir, Samijo, mengonfirmasi bahwa embung tersebut ambles sedalam sekitar 3 meter, dengan lebar sekitar 1 meter dan panjang sekitar 10 meter. Akibatnya, seluruh air yang ada di dalam embung tersebut habis dan tidak tersisa. Sebelumnya, embung tersebut dipenuhi air akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut, bahkan meluber melebihi kapasitas normal.

Samijo menjelaskan bahwa kejadian amblesnya embung tersebut cukup mengejutkan bagi warga setempat, mengingat embung itu sudah ada selama 28 tahun dan air di dalamnya tidak pernah kering. Selama ini, embung tersebut berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan serta air limpahan, dan bahkan menjadi objek wisata kecil di Desa Watukelir.

Suara keras yang terdengar saat embung ambles juga membuat warga terkejut, karena terdengar seperti suara air yang masuk ke dalam lubang. Meskipun demikian, Samijo merasa lega karena meskipun air embung surut, warga sekitar merasa tenang. Jika embung tersebut terisi air dalam jumlah banyak saat hujan, air bisa meluber hingga ke jalan dan membawa material lumpur, yang bisa menyebabkan gangguan bagi pengguna jalan.

Fenomena amblesnya embung dan menyusutnya air tersebut menjadi viral setelah warga merekam kondisi embung yang kosong dan mengunggahnya ke media sosial. Video tersebut kemudian tersebar luas dan menjadi perhatian banyak orang di dunia maya.

Embung Blembeng, yang selama ini menjadi tempat wisata kecil di Desa Watukelir, kini harus mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Meski demikian, Samijo berharap kejadian ini tidak menimbulkan dampak besar bagi masyarakat sekitar dan bisa segera diatasi dengan perbaikan yang diperlukan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan