Desember Ini, Harga Kopi Robusta Stabil di Level Tinggi

Harga Kopi periode Desember relatif normal di harga tinggi. -Foto Dok---

AIRHITAM - Puncak musim panen kopi robusta memang telah berlalu beberapa bulan yang lalu, namun perhatian terhadap harga jual kopi tetap menjadi fokus utama bagi para petani di Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat. 

Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya stok kopi yang disimpan oleh petani sebagai bagian dari strategi pengelolaan hasil panen mereka.

Husain, salah seorang supplier kopi yang sudah lama berkecimpung di bidang ini, mengungkapkan bahwa setelah masa panen selesai, volume penjualan kopi dari petani memang menurun. 

"Penurunan ini hal yang biasa terjadi, terutama karena banyak petani yang memilih menyimpan hasil panen mereka. Ada berbagai alasan di balik keputusan ini, salah satunya untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga hingga musim berikutnya," jelas Husain.

Menyimpan sebagian hasil panen telah menjadi tradisi di kalangan petani kopi. Para petani meyakini bahwa menjual hasil panen secara bertahap akan memberikan fleksibilitas lebih dalam mengatur kebutuhan keuangan keluarga mereka. 

"Tidak semua hasil panen langsung dijual setelah dipetik. Sebagian disimpan, baik untuk kebutuhan keluarga maupun untuk dijual ketika harga lebih tinggi," tambah Husain.

Selain itu, langkah ini juga menjadi strategi bagi para petani dalam menghadapi fluktuasi harga. Beberapa petani bahkan lebih memilih menyimpan stok kopi mereka hingga kondisi pasar benar-benar menguntungkan. 

"Harapan kami adalah harga kopi bisa terus meningkat, sehingga hasil jerih payah para petani ini benar-benar memberikan hasil yang maksimal," kata Husain lagi.

Di penghujung tahun ini, harga kopi robusta terpantau berada pada level yang cukup tinggi dan stabil.

Husain menyebutkan bahwa harga kopi robusta saat ini berkisar antara Rp65.000 hingga Rp67.000 per kilogram. Menurutnya, stabilitas harga ini menjadi kabar baik bagi petani, mengingat harga tersebut sudah berada di atas rata-rata harga kopi dalam beberapa tahun terakhir.

"Faktor utama yang memengaruhi stabilitas harga adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang juga cukup stabil. Ini penting karena kopi robusta memiliki pasar ekspor yang cukup besar," jelas Husain.

Dengan pasar internasional yang masih terus membutuhkan suplai kopi, peluang untuk mempertahankan harga di level tinggi cukup besar.

Namun demikian, Husain mengingatkan bahwa kualitas kopi tetap menjadi kunci utama dalam menjaga daya saing di pasar. Ia menekankan pentingnya menjaga tingkat kekeringan dan kebersihan biji kopi. 

"Biji kopi dengan kualitas yang baik akan lebih mudah diterima pasar, bahkan bisa dihargai lebih tinggi. Ini adalah peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan mereka," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan