Tinjau kondisi Bangunan SD Tebapering, Nukman Prioritaskan Rehab-Penambahan Lokal
Pj Bupati Lampung Barat Nukman meninjau aktivitas kegiatan belajar mengajar sekaligus kondisi bangunan SD Negeri Tebapering, yang kondisinya rusak dan minim akan sejumlah fasilitas, Rabu 17 Januari 2024. Foto Dok --
SUKAU - Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) beserta unsur Pemerintah Kecamatan Sukau dan Pemerintah Pekon Tebapering Raya, meninjau kondisi bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Tebapering, yang kondisinya rusak dan minim akan fasilitas, Rabu 17 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu, Nukman memastikan telah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat untuk dapat segera memprioritaskan kegiatan rehabilitasi ruang kelas belajar yang kondisinya rusak dan membahayakan keselamatan peserta didik.
“Jadi untuk ruang kelas belajar yang sebelumnya kondisinya rusak dan membahayakan peserta didik supaya segera direhab yang mudah-mudahan bisa di upayakan tahun ini oleh Disdikbud,” kata Nukman.
Selain rehab, terusnya, Pemkab melalui Disdikbud Lambar juga akan berupaya memenuhi fasilitas yang dibutuhkan lainnya termasuk penambahan lokal atau ruang kelas belajar (RKB) untuk menunjang kenyamanan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
“Nanti juga akan di upayakan juga untuk penambahan lokal, agar aktivitas KBM lebih nyaman, termasuk juga penambahan fasilitas pendukung lainnya. Semoga usulan yang akan di upayakan oleh Disdikbud ini bisa diakomodir, selain dari APBD juga mendapat dukungan penuh dari anggaran pusat,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, bangunan SDN di Pekon Tebapering, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat rusak parah dengan kondisi tembok banyak mengalami keretakan diantaranya nyaris ambruk.
Mirisnya, kerusakan RKB ini telah lama dikeluhkan dan beberapa kali diajukan dalam Musrenbang di tingkat kecamatan maupun kabupaten, namun hingga kini nampaknya belum ada upaya serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.
Selain kerusakan, keberadaan fasilitas pendidikan di sekolah tersebut juga minim, seperti tidak adanya fasilitas ruang guru, UKS maupun laboratorium sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bahkan, karena keterbatasan fasilitas, pihak sekolah menjadikan dua lokal RKB menjadi tiga ruang untuk memenuhi kebutuhan ruas kelas bagi peserta didik kelas III, IV dan VI.
Terakhir masyarakat menyuarakan berbagai keluhan tersebut kepada pemerintah pekon setempat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan turunnya pihak Disdikbud pada Rabu 10 Januari 2024.
Menanggapi itu, Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikbud Lambar Seno Susanto melalui Kasi Sarpras Pendidikan Dasar, Adi Susanto, tak menampik kondisi dan mengaku turut perihatin atas kondisi yang terjadi.
Namun ditengah kerusakan dan minimnya fasilitas pendidikan tersebut, bukan berarti selama ini pihaknya menutup mata, hanya saja keterbatasan anggaran yang membuat pihaknya tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi persoalantersebut
“Kondisinya memang demikian dan kami pun prihatin. Selama ini bukan tidak ada upaya, namun karena keterbatasan anggaran. Dan dari hasil peninjauan tadi, kami sudah memberikan imbauan ke pihak sekolah agar untuk sementara satu ruang kelas dikosongkan, karena bagian bangunan hampir ambruk sehingga membahayakan peserta didik. Termasuk anak-anak sudah di imbau untuk tidak beraktivitas atau bermain di sekitar bangunan tersebut," ujarnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan mengupayakan usulan rehab gedung melalui APBD Perubahan sekaligus mengupayakan usulan rehab total gedung melalui pihak balai PUPR Provinsi Lampung, termasuk melengkapi kekurangan fasilitas diantaranya ruang UKS, ruang laboratorium dan ruang guru.
“Kalau memungkinkan tahun ini kami upayakan usulan di APBD Perubahan untuk melakukan rehab, karena yang terpenting bagaimana peserta didik aman dan kegiatan belajar mengajar tidak terhambat. Disamping upaya lain dengan menyampaikan usulan pembangunan total sekaligus melengkapi sejumlah fasilitas yang dibutuhkan yang nantinya kami ajukan ke pihak balai PUPR Provinsi yang diharapkan itu bisa diakomodir tahun depan,” harapnya. (*)