Target Perumda Limau Kunci, 10 Unit Cabang Siap Terapkan Digitalisasi
2401--
BALIKBUKIT - 10 Unit Cabang Perusahaan Milik Daerah (Perumda) Limau Kunci Kabupaten Lampung Barat disiapkan untuk menerapkan sistem digitalisasi dalam pelayanan.
Direktur Perumda Limau Kunci Donna Sorenty Moza mengatakan, digitalisasi ini dilakukan guna mempermudah dalam hal memproses pembayaran pelanggan. Penerapan digitalisasi Perumda Limau Kunci ini guna meningkatkan pelayanan dan mengakurasi tagihan konsumen di Lampung Barat.
“Kalaui nantinya sudah digital. Enggak ada lagi sistem catat manual, yang keliling sudah bawa handphone jadi tinggal poto langsung upload,” tambahnya.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 10 unit cabang Perumda Limau Kunci yang tersebar di masing-masing kecamatan yang ada di Lampung Barat.
Adapun unit cabang tersebut seperti Liwa, Sukau I, Sukau II, Padang Dalom, Kembahang, Kenali, Sukabumi, Sekincau, Way Tenong, Kebun Tebu.
Donna menambahkan, penerapan sistem digitalisasi ini sangat berdampak pada pemasukan keuangan perusahaan. Sebab menurutnya, pembayaran masing-masing pelanggan akan lebih mudah dan temuan kecurangan di bawah akan sedikit teratasi.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu pihaknya telah turun lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap pembayaran seluruh pelanggan di Unit Kebun Tebu.
“Hasil turun ke Tebu kemarin ada beberapa temuan. Pertama memang benar konsumennya belum bayar, kita punya datanya. Kedua ada yang sudah bayar namun masih berbentuk piutang. Artinya uang dari konsumen itu tidak sampai ke kas perusahaan,” terusnya.
Dengan sistem digitalisasi ini, lanjut Donna, tentunya temuan-temuan tersebut dapat teratasi dengan baik ke depannya. “Untuk itu saya punya misi untuk segera menerapakn digitalisasi ke semua unit yang ada di Lampung Barat ini. Kalau Unit Way Tenong sudah kita terapkan. Selanjutnya tinggal lain agar semuanya wajib digital, jadi bertahap,” sambungnya.
Donna mengatakan, saat ini hanya Unit Way Tenong yang baru menggunakan digitalisasi pada sistem pembayaran pelanggannya. “Hasilnya kemarin Way tenong termasuk 100 persen penerimaannya yang kita terima. Itu karena sudah digitalisasi. Sedangkan untuk unit Kebun Tebu kemarin kita lakukan pengecekan yang terserap hanya 40 persen,” pungkasnya. (*)