RI Tegaskan BRICS Bukan Blok Anti-AS, Fokus Perkuat Negara Berkembang

Indonesia Diterima Jadi Anggota BRICS.//Foto:dok/net.--
RI Tegaskan BRICS Bukan Blok Tandingan AS, Fokus pada Kerja Sama Negara Berkembang
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, memastikan bahwa pertemuan BRICS tidak dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat atau kelompok negara mana pun. Penegasan ini disampaikan merespons pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang mengancam akan menaikkan tarif perdagangan terhadap negara-negara anggota BRICS.
Menurut Arrmanatha, fokus utama forum tersebut adalah memperkuat kerja sama antarnegara berkembang dalam menghadapi tantangan global. BRICS, kata dia, berupaya memajukan isu-isu strategis seperti lingkungan hidup, kesehatan, dan penguatan multilateralisme, bukan membentuk aliansi tandingan terhadap kekuatan besar dunia.
Ia juga menegaskan bahwa selama pertemuan tingkat tinggi di Brasilia, tidak ada agenda yang bersifat konfrontatif ataupun kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan negara tertentu.
Sebelumnya, Presiden Trump melalui akun media sosial Trust menyatakan akan mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara-negara yang mendukung kebijakan “Anti-Amerika” dari BRICS. Ancaman tersebut muncul di tengah berlangsungnya KTT BRICS yang turut dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Pertemuan BRICS tahun ini menjadi sorotan global karena melibatkan diskusi intensif tentang peran negara-negara berkembang dalam memperkuat tatanan ekonomi dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.