Warga Pura Mekar Bangkitkan Semangat Bersih Lingkungan

Pekon Puramekar Kecamatan Gedungsurian melakukan aksi gotong royong bersih lingkungan. Foto dok--

GEDUNG SURIAN – Di tengah geliat pembangunan fisik yang semakin marak, Pekon Pura Mekar, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat tak melupakan akar budaya yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat desa: gotong royong.

 

Dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan, warga bersama pemerintah pekon menggelar aksi bersih-bersih lingkungan sebagai bagian dari rutinitas untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan tertata.

 

Kegiatan yang digelar sejak pagi itu dipimpin langsung oleh Peratin Pura Mekar, Anderi, dan diikuti oleh seluruh unsur aparatur pekon, mulai dari jajaran staf kantor pekon, kepala pemangku, hingga ketua RT. Tak ketinggalan, warga dari berbagai kalangan ikut ambil bagian, menandakan bahwa semangat kolektif masih menjadi kekuatan utama masyarakat pedesaan.

 

Berbekal alat seadanya seperti cangkul, sabit, arit, dan keranjang sampah, masyarakat dan aparatur pekon bekerja sama membersihkan badan jalan dari semak belukar yang mulai menutupi jalur transportasi. Tak hanya itu, saluran drainase yang selama ini tersumbat oleh sampah dan endapan tanah juga dibersihkan, sementara tumpukan sampah rumah tangga dikumpulkan dan dibakar di tempat yang aman.

 

Menurut Peratin Anderi, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya untuk menanamkan kembali nilai-nilai sosial dan budaya luhur yang mulai tergerus zaman. Ia menyebutkan bahwa gotong royong telah menjadi budaya yang tidak hanya memperkuat hubungan sosial antarwarga, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan.

 

“Gotong royong adalah denyut nadi pekon ini. Setiap pekan, kami agendakan secara bergilir di tiap pemangku agar tidak hanya pemukiman bersih, tapi juga fasilitas umum dan pusat pelayanan masyarakat tetap terjaga. Lingkungan yang bersih adalah awal dari masyarakat yang sehat dan produktif,” ujar Anderi.

 

Lebih dari sekadar kerja bakti, kegiatan gotong royong juga menjadi ruang dialog sosial. Di sela-sela kerja, warga saling bertukar kabar, bercengkerama, bahkan membahas rencana-rencana pembangunan kecil lainnya secara informal. Momen seperti ini menjadi bukti bahwa gotong royong tidak hanya membersihkan sampah, tetapi juga mempererat ikatan sosial yang kadang renggang oleh kesibukan sehari-hari.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan