Tragedi El-Fasher: Ratusan Tewas di Rumah Sakit Terakhir Sudan

Tragedi El-Fasher--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Situasi kemanusiaan di Sudan kembali memburuk setelah satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di kota El-Fasher, Darfur, yaitu Rumah Sakit Saudi, dilaporkan diserbu. Penyerbuan itu menewaskan ratusan orang dan memperparah krisis di tengah konflik bersenjata yang terus berkecamuk.

 

Serangan tersebut terjadi setelah pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) merebut kota El-Fasher dari tangan militer nasional Sudan (SAF) pada Minggu (26/10/2025). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi laporan itu bersama pejabat Sudan, meski komunikasi dari dalam kota hingga kini masih terputus dan para tenaga medis di rumah sakit sulit dihubungi.

 

Menurut laporan berbagai lembaga dan jaringan aktivis, ratusan warga tewas di area sekitar Rumah Sakit Saudi. Beberapa tenaga kesehatan juga menjadi korban penculikan, termasuk empat dokter, seorang perawat, dan seorang apoteker. WHO menyatakan, verifikasi dilakukan berdasarkan kesaksian langsung, laporan otoritas, serta bukti foto dan video dari lokasi kejadian.

 

Sementara itu, Gubernur Darfur, Minni Minawi, menyebut sedikitnya 460 orang tewas dalam serangan tersebut. Angka korban juga dikuatkan laporan dari jaringan dokter Sudan yang memperkirakan jumlah kematian bisa mencapai lebih dari 1.500 jiwa.

 

Kota El-Fasher sendiri telah dikepung selama 18 bulan oleh RSF sebelum akhirnya jatuh. Pengepungan berkepanjangan itu memutus pasokan makanan, obat-obatan, dan air bersih bagi ratusan ribu warga sipil. Sejak penguasaan RSF, sekitar 36.000 warga berhasil melarikan diri, sementara lebih dari 200.000 lainnya masih terjebak di dalam kota.

 

Organisasi kemanusiaan dan kelompok hak asasi manusia memperingatkan potensi terjadinya pembantaian massal dan pembersihan etnis di kawasan tersebut. Laporan Reuters dan lembaga hak asasi lain menuding RSF serta milisi sekutunya melakukan eksekusi di tempat terhadap warga sipil sebagai bentuk balas dendam.

 

El-Fasher merupakan benteng terakhir militer Sudan di wilayah barat Darfur, yang selama dua tahun terakhir menjadi pusat konflik brutal antara militer nasional dan pasukan paramiliter RSF sejak pecahnya perang saudara pada April 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan