Bukit Selalaw, Jejak Kolonial dan Pesona Alam di Jantung Krui
Pemandangan Bukit Selalaw --
PESISIR TENGAH – Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) tak hanya dikenal dengan ombak Krui yang mendunia di kalangan peselancar, tetapi juga dengan keindahan alamnya yang sarat sejarah. Salah satu destinasi yang memadukan keduanya adalah Bukit Selalaw, yang terletak di Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah.
Di atas bukit yang menatap langsung ke Samudera Hindia, tersimpan jejak masa lalu yang masih utuh hingga kini yakni benteng dan mercusuar peninggalan Belanda. Dua bangunan tua itu berdiri bisu di antara hijaunya pepohonan dan semilir angin laut Krui, menjadi saksi perjalanan waktu dari masa kolonial hingga era modern.
“Bukit Selalaw ini merupakan salah satu destinasi unggulan di pusat kota Krui. Selain menawarkan keindahan alam, kawasan ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi karena terdapat peninggalan kolonial Belanda,” ujar Kadispar Pesbar, I Nyoman Setiawan, S.E., M.M.
Menurutnya, Bukit Selalaw menjadi lokasi yang sangat diminati wisatawan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati panorama alam dengan nuansa historis.
“Dari puncak bukit, pengunjung dapat menyaksikan matahari terbit atau sunrise di ufuk timur dan matahari terbenam atau sunset di barat. Sebuah pemandangan langka yang hanya bisa dinikmati di tempat-tempat dengan bentang alam terbuka seperti Selalaw,” jelasnya.
Ditambahkannya, selain menjadi lokasi favorit untuk berfoto, banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di kawasan ini, seperti memanjat mercusuar tua peninggalan Belanda untuk menikmati panorama 360° Samudera Hindia. Camping atau berkemah di area terbuka sambil menatap langit malam Krui yang bertabur bintang.
“Memancing di area tepi bukit dan pantai sekitar yang masih alami. Trekking ringan menuju puncak untuk menikmati pemandangan kota Krui dan garis pantainya dari ketinggian,” terangnya. (yogi/*)