PKK Kembangkan Bawang Merah Jadi Komoditas Baru
BAWANG MERAH_TP-KK Pekon Sumber Rejo, Kecamatan Batuketulis, mengembangkan budidaya bawang merah sebagai komoditas baru di wilayah itu--
BATUKETULIS – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pekon Sumber Rejo, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat, mulai mengembangkan budidaya bawang merah sebagai komoditas baru untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Program yang memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur milik warga ini kini mulai menunjukkan hasil positif. Selain untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga, sebagian hasil panen juga mulai dijual ke pasar lokal di wilayah Batuketulis dan sekitarnya.
Peratin Sumber Rejo, Karyono, mengatakan inisiatif pengembangan bawang merah ini muncul dari kelompok TP PKK setempat yang ingin memanfaatkan potensi lahan serta meningkatkan pendapatan keluarga.
“Ini ide dari ibu-ibu PKK yang kami dukung penuh. Awalnya hanya uji coba di lahan kecil, ternyata tumbuh subur dan hasilnya bagus. Sekarang mulai dikembangkan lebih luas,” kata Karyono.
Menurutnya, bawang merah dipilih karena memiliki nilai jual tinggi dan siklus panen cepat, sehingga cocok dikembangkan sebagai komoditas alternatif di tengah fluktuasi harga sayuran lain.
“Selain mudah dibudidayakan, umur tanam bawang merah juga relatif singkat, sekitar 60 hari sudah bisa panen. Ini cocok untuk masyarakat di sini,” jelasnya.
Karyono menambahkan, program ini juga sejalan dengan semangat ketahanan pangan desa. Pemerintah pekon mendukung melalui penyediaan bibit, pelatihan sederhana tentang teknik tanam, dan pendampingan dari penyuluh pertanian.
“Ke depan, kita ingin budidaya bawang merah ini tidak hanya menjadi kegiatan sementara, tetapi benar-benar menjadi unit usaha produktif yang dikelola secara berkelanjutan,” ujarnya.
Hasil panen perdana dari kelompok PKK Sumber Rejo rencananya akan dijadikan contoh untuk memperluas program ke pemangku lain. Pemerintah pekon juga berencana membantu pemasaran hasil produksi agar bisa masuk ke pasar Liwa atau bahkan ke luar kecamatan.
“Kalau hasilnya terus bagus, bukan tidak mungkin Sumber Rejo bisa jadi salah satu sentra bawang merah di wilayah Batuketulis,” tambah Karyono optimistis.
Ia berharap, program ini mampu menjadi penggerak ekonomi keluarga dan menumbuhkan kemandirian perempuan di pekon. “Tujuan utamanya bukan hanya ekonomi, tapi juga kemandirian. Ibu-ibu bisa berdaya, masyarakat mendapat tambahan penghasilan, dan ketahanan pangan kita juga makin kuat,” pungkasnya. (edi/lusiana)