Serapan Pupuk Subsidi di Pesbar Capai 65 Persen
Ilustrasi Pupuk Subsidi--
PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat tingkat serapan pupuk subsidi di wilayahnya menunjukkan tren yang cukup tinggi hingga akhir Oktopber 2025. Dua jenis pupuk subsidi yang tersedia, yakni Urea dan NPK, telah terserap lebih dari 65 persen dari total alokasi yang diberikan.
Kabid Prasarana Pertanian DKPP Pesbar, Ade Kurniawan, S.P., mengatakan serapan pupuk Urea telah mencapai 64,89 persen dari total alokasi sebanyak 4.575 ton. Artinya, hingga akhir September, sebanyak 2.968,61 ton pupuk Urea telah disalurkan dan dimanfaatkan oleh para petani.
Sementara itu, serapan pupuk jenis NPK bahkan mencapai 65,81 persen dari total alokasi sebesar 8.500 ton. Dengan demikian, sebanyak 5.681,08 ton pupuk NPK telah terserap di lapangan.
“Serapan pupuk ini cukup aktif di sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Pesbar. Ini menunjukkan bahwa aktivitas pertanian berjalan baik dan para petani mulai bersiap menghadapi musim tanam rendeng yang berlangsung hingga Maret 2026 mendatang,” kata dia.
Dijelaskannya, pihaknya mendorong para petani untuk memaksimalkan penggunaan pupuk subsidi yang tersedia guna menunjang produktivitas hasil pertanian, terutama dalam masa tanam rendeng yang sangat bergantung pada ketersediaan sarana produksi seperti pupuk.
“Kami meminta petani agar dapat memaksimalkan serapan pupuk subsidi sesuai dengan alokasi masing-masing, sehingga proses tanam dan pemupukan bisa berjalan seimbang,” jelasnya.
Menurutnya, pada akhir Oktober lalu, Kabupaten Pesbar mendapatkan tambahan pupuk subsidi hingga 2.500 ton, dengan rincian 500 ton pupuk Urea dan 2000 ton pupuk NPK yang telah dibagikan sesuai kebutuhan di masing-masing kecamatan.
“Selain itu, harga pupuk subsidi juga mengalami penurunan hingga 20 persen dari harga sebelumnya, kami harap dimanfaatkan oleh petani dalam melakukan serapan,” pungkasnya. (yogi/*)