Realisasi DAK Fisik Capai Rp40,5 Miliar
Ilustrasi Dana Alokasi Khusus (DAK)-----
BALIKBUKIT – Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di Kabupaten Lampung Barat menunjukkan perkembangan signifikan. Tercatat hingga Oktober 2025, serapan anggaran telah mencapai Rp40,5 miliar lebih atau sekitar 77,71 persen dari total target sebesar Rp52 miliar yang dialokasikan oleh pemerintah pusat.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Lampung Barat, Sumadi, S.I.P., M.M., Rabu (12/11). Menurutnya, capaian ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan berjalan cukup baik dan terkendali.
“Kami tetap optimistis realisasi DAK fisik akan meningkat hingga akhir tahun. Saat ini progresnya sudah cukup tinggi,” ujar Sumadi.
Sumadi menjelaskan bahwa bidang pendidikan menjadi sektor dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi. Dari total alokasi untuk pendidikan, hampir seluruhnya sudah terserap dengan baik.
Untuk PAUD, dari target Rp988 juta telah terealisasi Rp987 juta atau 99,56 persen. Sementara jenjang SD menargetkan Rp214 juta dan telah terealisasi Rp210 juta atau 98,09 persen. Adapun jenjang SMP menargetkan Rp234 juta dan terealisasi Rp227 juta atau 97,23 persen.
Menurutnya, sektor pendidikan memang menjadi prioritas utama Pemkab Lampung Barat tahun ini, sejalan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.
Selain pendidikan, bidang kesehatan juga mencatatkan kemajuan signifikan. Untuk pelayanan dasar, dari target Rp38 miliar telah terealisasi Rp29 miliar atau 78,53 persen. Sementara Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dari target Rp3 miliar sudah terealisasi Rp1,3 miliar atau 42,78 persen.
Sumadi menyebut, capaian tersebut akan terus meningkat seiring penyelesaian kegiatan fisik di lapangan. Sebagian besar kegiatan di sektor kesehatan masih berproses, terutama untuk pembangunan fasilitas kesehatan, peralatan medis, serta peningkatan mutu layanan masyarakat.
Selain dua sektor utama tersebut, bidang infrastruktur dasar juga menunjukkan hasil menggembirakan. Pada program air minum, dari total target Rp4,2 miliar, realisasi sudah mencapai Rp4,1 miliar atau 98,99 persen. Sedangkan program sanitasi dari target Rp5 miliar, realisasinya telah menembus Rp3,5 miliar atau 70 persen.
Capaian ini, kata Sumadi, menjadi indikator bahwa Pemkab Lampung Barat mampu menjaga ritme pembangunan di tengah keterbatasan anggaran. Infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi menjadi elemen penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami terus berkoordinasi dengan seluruh OPD teknis agar penyerapan dapat maksimal tanpa mengorbankan kualitas,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga terus melakukan evaluasi rutin terhadap progres kegiatan fisik dan administrasi. Langkah ini dilakukan agar proses pencairan tidak terhambat dan target serapan bisa tercapai sebelum akhir tahun. “Harapan kami, dana yang terserap benar-benar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Lampung Barat. Bukan hanya angka realisasi, tetapi dampaknya terhadap pelayanan publik dan kualitas hidup warga,” tandasnya. (lusiana)