Purbaya Effect Mulai Dongkrak Likuiditas dan Kredit, Ekonomi Nasional Makin Menggeliat

RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Dua bulan setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mulai menunjukkan pengaruh signifikan terhadap arah perekonomian nasional. Fenomena yang disebut sebagai Purbaya Effect terlihat melalui meningkatnya likuiditas perbankan dan percepatan penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif.

Kebijakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank-bank Himbara sejak 12 September 2025 menjadi pemicu awal meningkatnya ruang pembiayaan. Dampaknya mulai terlihat dari kenaikan pertumbuhan kredit yang tumbuh lebih cepat dibanding bulan sebelumnya, termasuk lonjakan pembiayaan kepada debitur BUMN.

Kementerian Keuangan menilai langkah tersebut tidak hanya memperkuat likuiditas, tetapi juga membuka ruang ekspansi yang lebih luas bagi perbankan dalam mengalirkan pembiayaan ke dunia usaha. Aktivitas bisnis pun kembali bergerak, memperkuat stabilitas sektor keuangan di tengah ketidakpastian global.

Sejumlah analis melihat bahwa kontribusi kebijakan ini memberikan dorongan besar terhadap capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 yang mencapai 5,04 persen (year on year). Tanpa tambahan likuiditas tersebut, ekonomi nasional diperkirakan sulit menembus angka lima persen.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi saat ini masih didominasi oleh konsumsi pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga belum menunjukkan perbaikan yang sepadan. Karena itu, pemerintah didorong untuk mulai memperkuat sisi produksi dengan mendorong industri, mengurangi hambatan pembiayaan, serta memperkuat kapasitas dalam negeri agar pertumbuhan lebih berkelanjutan.

Di sisi lain, stabilitas kepercayaan publik dinilai sebagai faktor kunci untuk menjaga momentum pemulihan. Penguatan optimisme kelas menengah terhadap prospek pendapatan dianggap penting agar konsumsi kembali menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi, bersanding dengan investasi yang diprediksi menguat pada 2026.

Munculnya Purbaya Effect menjadi sinyal positif bahwa kebijakan fiskal dapat memberikan dorongan cepat bagi dunia usaha dan sektor keuangan. Tantangan berikutnya adalah memastikan momentum ini berkembang menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan tahan terhadap guncangan eksternal.