Mendagri Tegur Bupati Aceh Selatan yang Umrah Saat Bencana
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian. Foto DokNet--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dikabarkan langsung membuka komunikasi dengan Bupati Aceh Selatan Mirwan, yang diketahui sedang berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah ketika wilayahnya dilanda banjir dan tanah longsor. Dalam pembicaraan tersebut, Mirwan disebut berjanji akan segera kembali ke Indonesia pada keesokan harinya.
Kementerian Dalam Negeri menyampaikan keprihatinan atas situasi ini. Mirwan diketahui berangkat tanpa izin dari Gubernur Aceh maupun Mendagri, sementara daerahnya tengah berada dalam kondisi tanggap darurat akibat bencana hidrometeorologi. Hal ini dinilai tidak selaras dengan kebutuhan penanganan bencana yang menuntut kehadiran kepala daerah di tengah masyarakat.
Mendagri menegaskan pentingnya peran kepala daerah untuk memastikan proses penanganan darurat dan pemulihan berjalan cepat. Kehadiran pimpinan daerah dianggap vital mengingat dampak kerusakan masih terasa dan berbagai kebutuhan masyarakat harus ditangani segera.
Sebagai tindak lanjut, tim dari Inspektorat Jenderal Kemendagri telah diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan pemeriksaan setibanya Mirwan di Tanah Air. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan seluruh prosedur, aturan hukum, dan kewenangan dipatuhi sesuai ketentuan yang berlaku.
Di sisi lain, Gubernur Aceh Muzakir Manaf sebelumnya telah menolak permohonan perjalanan luar negeri yang diajukan Mirwan. Penolakan itu diberikan karena Aceh sedang berada dalam status tanggap darurat, termasuk Kabupaten Aceh Selatan yang telah menetapkan status darurat bencana berdasarkan keputusan Bupati Mirwan sendiri.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Mirwan telah mengeluarkan surat pernyataan ketidaksanggupan dalam menangani darurat banjir dan longsor. Ia kemudian tetap berangkat umrah, dengan alasan bahwa perjalanan tersebut merupakan nazar menjelang Pilkada dan telah direncanakan sebelum bencana terjadi. Mirwan mengaku sudah mengatur koordinasi pemerintahan dengan SKPK serta menunda keberangkatan selama beberapa hari untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Mirwan menyebut dirinya berangkat setelah memastikan kondisi air mulai surut dan masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Ia menegaskan keberangkatan dilakukan setelah agenda penanggulangan darurat dijalankan bersama jajaran pemerintah daerah. Meski demikian, tindakan tersebut tetap menuai sorotan publik karena dilakukan bersamaan dengan situasi bencana besar yang menimpa daerahnya.