Skala Kerusakan Banjir Aceh–Sumut Terungkap dari Citra NASA

Ilustrasi. Siklon Tropis masuk wilayah Indonesia. Earthdata NASA--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Citra satelit terbaru NASA memperlihatkan betapa luasnya wilayah Aceh dan Sumatera Utara yang terendam setelah Siklon Senyar menghantam kawasan tersebut. Air berlumpur yang meluap dari daratan hingga pesisir tampak menenggelamkan permukiman, sawah, serta area pertanian dalam cakupan yang sangat besar.

Siklon Senyar mulai terbentuk pada 25 November 2025 dari depresi tropis di Selat Malaka. Fenomena ini disebut langka karena wilayah tersebut berada dekat garis ekuator, sehingga biasanya tidak memungkinkan terjadinya siklon tropis. Senyar menjadi siklon kedua yang pernah tercatat terbentuk di selat tersebut.

Melalui instrumen Operational Land Imager-2 (OLI-2) di satelit Landsat 9, NASA mendeteksi limpasan air berwarna cokelat kehijauan yang menutupi sebagian besar Aceh Utara dan Sumatera Utara. Lhoksukon dan desa-desa di sekitarnya tampak dikepung banjir, sementara aliran sedimen dari dataran tinggi mengalir dalam jumlah besar ke arah pantai.

Data curah hujan yang dihimpun misi Global Precipitation Measurement (GPM) menunjukkan bahwa Siklon Senyar memicu hujan ekstrem hingga mendekati 400 milimeter di sejumlah wilayah. Kondisi ini menimbulkan banjir bandang dan longsor, apalagi sebelumnya kawasan tersebut diguncang gempa yang melemahkan struktur tanah.

Hingga 4 Desember 2025, laporan otoritas Indonesia dan media lokal menyebutkan ratusan korban jiwa serta lebih dari 700 ribu warga harus mengungsi. Banyak wilayah terputus akibat infrastruktur yang rusak. Dampak serupa juga terjadi di beberapa negara Asia Selatan dan Asia Tenggara karena badai tropis dan hujan monsun yang memperparah situasi di kawasan tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan