Tumpukan Kayu Gelondongan Kepung Rumah Warga Aceh Utara Usai Banjir
Kayu-kayu gelondongan terbawa arus dan mengepung rumah warga di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara usai banjir yang melanda wilayah tersebut. ANTARA FOTO--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Tumpukan kayu gelondongan memenuhi kawasan pemukiman warga di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, setelah banjir besar melanda wilayah tersebut. Foto-foto yang dirilis Antara News pada Jumat 5 Desember menunjukkan kayu-kayu berukuran besar menumpuk di sepanjang Daerah Aliran Sungai Arakundo, mengepung rumah warga dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang. Laporan CNNIndonesia TV menyebut akses menuju sejumlah desa tertutup kayu gelondongan yang terseret arus banjir. Di kawasan Pondok Pesantren Darul Mukhlisin, tumpukan kayu yang mengalir dari hulu memenuhi halaman dan bangunan di sekitarnya pada Sabtu 6 Desember. Lumpur tebal yang terbawa banjir semakin memperparah situasi sehingga jalur menuju Desa Tanjung Karang menjadi lumpuh total.
Terhambatnya akses membuat bantuan sulit menjangkau warga. Sebagian penduduk terpaksa berjalan belasan kilometer melewati jalur alternatif untuk mendapatkan logistik. Kondisi ini diperburuk oleh kerusakan fasilitas umum dan terputusnya jembatan di sejumlah titik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Data resmi per Minggu 7 Desember menunjukkan 916 orang meninggal dunia, bertambah dua orang dari hari sebelumnya. Sementara itu, 274 warga masih hilang dan 4.200 lainnya mengalami luka-luka.
Kerusakan infrastruktur juga sangat luas. BNPB merilis data kerusakan meliputi 1.300 fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 697 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung kantor, serta 405 jembatan. Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya membuka akses yang tertutup material banjir serta menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah paling terdampak.
Situasi di sejumlah titik masih membutuhkan penanganan cepat, terutama untuk membuka kembali jalur darat yang terputus akibat tumpukan kayu dan longsoran dari hulu sungai.(*)