Pascabanjir di Ngambur dan Bangkunat, DKPP Pesbar Pastikan Tanaman Padi Aman

Pascabencana banjir di Pekon Sukabanjar Kecamatan Ngambur tidak berdampak pada tanaman padi warga. foto dok--

PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) memastikan banjir yang melanda sejumlah wilayah Rabu, 3 Desember 2025 lalu, terutama di Pekon Sukabanjar Kecamatan Ngambur dan Pekon Pemerihan Kecamatan Bangkunat, tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap tanaman padi di area persawahan. Meski sempat terendam air, kondisi tanaman dinyatakan aman dan tidak mengalami kerusakan serius.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke lapangan melalui petugas penyuluh pertanian untuk memastikan kondisi tanaman setelah banjir. Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa genangan air tidak berlangsung lama sehingga tidak menyebabkan kerusakan fatal pada tanaman padi milik para petani.

“Dari hasil pengecekan petugas penyuluh di lapangan, untuk tanaman padi di lahan persawahan Pekon Sukabanjar Kecamatan Ngambur itu meski sempat terendam banjir, kini kondisi tanaman padi tidak ada kerusakan parah,” kata Muchtar, Minggu, 7 Desember 2025.

Dijelaskannya bahwa air yang merendam lahan sawah tersebut surut dalam waktu tidak lama, sehingga tidak mengakibatkan penyakit tanaman maupun kerusakan fisik pada bibit dan batang padi. Kondisi cuaca yang kembali membaik juga cukup membantu proses pemulihan lahan.

Menurutnya, pola tanam petani yang saat ini sedang memasuki masa vegetatif turut meminimalkan potensi kerugian. Kondisi di Pekon Pemerihan Kecamatan Bangkunat juga dalam keadaan aman dan terkendali. Sebagian besar lahan sawah di wilayah tersebut belum masuk pada fase pertanaman, karena masih dalam tahap persiapan lahan dan persemaian. Kalaupun terdapat kerusakan persemaian, tingkat dampaknya dinilai ringan dan masih dapat dipulihkan.

“Untuk lahan persawahan di wilayah Pekon Pemerihan, Bangkunat tersebut tidak terdampak, karena sebagian besar lahan sawah masih dalam persiapan lahan dan persemaian. Meski ada dampak kerusakan persemaian padi tapi itu juga tidak terlalu parah,” ujarnya.

Masih kata dia, DKPP Pesbar akan terus melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan kondisi tanaman tetap stabil dan tidak mengganggu jadwal tanam petani setempat. Selain pemantauan lapangan, dinas juga mengoordinasikan langkah antisipasi terhadap kemungkinan peningkatan curah hujan serta potensi bencana susulan mengingat saat ini wilayah Pesbar masih berada pada periode musim penghujan.

“Kami tetap akan terus memantau perkembangan terhadap tanaman padi di lahan sawah warga yang sempat dilanda banjir itu, namun yang jelas sampai saat ini dari hasil pengecekan di lapangan tidak terjadi dampak kerusakan fatal pada tanaman padi di lahan sawah itu,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan