Radar Lambar - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggelar silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung, Penyelenggara Pemilu, dan Ketua DPD/DPW Partai Politik Tingkat Provinsi Lampung, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis (07/12/2023) malam.
Adapun menurut Gubernur dilaksanakannya malam silaturahmi ini adalah untuk memperkukuh hubungan semua pihak dan menjadi pijakan untuk membangun demokrasi yang kokoh dan sejahtera di Provinsi Lampung, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Gubernur menyatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) secara esensi merupakan proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan bangsa. Pemilu juga merupakan momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa untuk mengenal seberapa jauh nilai-nilai demokrasi telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
"Saya percaya, kita semua yang hadir disini sependapat, bahwa Pemilu Damai adalah sebuah kerja besar yang membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen bangsa, mulai dari tataran individu. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, telah senantiasa berkomitmen untuk menjaga kondusifitas dan keamanan selama tahapan Pemilu 2024," ucap Gubernur.
Lebih jauh Gubernur memaparkan bahwa salah satu indikator utama keberhasilan pelaksanaan pemilu adalah tingkat partisipasi pemilih. Pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019 jumlah partisipasi pemilih di Provinsi Lampung sebesar 81%, dimana angka ini lebih tinggi dari target dalam RPJMN 2015-2019 sebesar 77,5%.
"Harapan kita bersama, bahwa kesuksesan pencapaian target partisipasi pemilih dapat terulang atau lebih tinggi pada pelaksanaan pemilu Tahun 2024, dimana target tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pilkada tahun 2024 dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 79,5%," harap Gubernur.
Kemudian Indikator selanjutnya menurut Gubernur dalam mengukur sukses Pemilu adalah situasi tertib dan tentram dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024. Untuk itu Gubernur meminta kepada aparat keamanan dan aparatur pemerintahan sampai dengan tingkat desa di 15 Kabupaten/kota perlu mengawal pelaksanaan Pemilu tahun 2024 mulai dari tahapan pelaksanaan hingga pemungutan suara.
"Perlu kiranya untuk dilakukan deteksi dini dan cegah dini adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang berpotensi menggagalkan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024," tegas Gubernur.
Oleh karenanya pada kesempatan tersebut, Gubernur mengajak semua pihak sesuai dengan batasan kewenangan dan bidang urusan masing-masing, untuk turut memastikan bahwa Pemilu Damai tidak semata-mata dimaknai sebagai slogan, melainkan sebagai ikhtiar untuk menciptakan atmosfer yang kondusif dalam seluruh rangkaian tahapan Pemilu.
Selain itu kemudian bersedia untuk sepakat, bahwa menjaga kedamaian selama Pemilu adalah tanggungjawab bersama seluruh elemen bangsa, tanpa terkecuali.
Gubernur juga mengajak semua pihak untuk turut memastikan bahwa seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan kampanye politik dapat menjalankan perannya dengan tanpa mencederai harga diri dan martabat setiap pihak, termasuk lawan politiknya.
"Sudah bukan saatnya, masa kampanye diisi dengan kegiatan yang tidak produktif dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat dengan mengedepankan kepentingan nasional dan persatuan bangsa," ujar Gubernur.
"Mari kita saling bekerja sama, sehingga Pemilu 2024 dapat menjadi bukti bahwa masyarakat telah kian cerdas dalam berpolitik, sekaligus menjadi perayaan atas kedewasaan kita sebagai Bangsa Indonesia," pungkas Gubernur.
Adapun Kapolda Lampung yang diwakili oleh Wakapolda Lampung Brigjen Pol. Umar Effendi S.I.K.,M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa Polda Lampung siap mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 dalam hal ini Bawaslu dan KPU, agar Pemilu berjalan aman dan damai
"Sebagai aparatur keamanan yang saya evaluasi adalah pemilihan kepala kampung, kenapa demikian, karena tingkat konfliknya di desa itu lebih rawan, tapi hampir semuanya berjalan dengan aman," ucapnya.