Radarlambar.Bacakoran.co – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Nias Barat, April Imelda Juita Hia, resmi dicopot dari jabatannya setelah foto mesranya bersama Bupati Nias Barat nonaktif, Khenoki Waruwu, menjadi viral di media sosial. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Plt Bupati Nias Barat, Era Era Hia, Kamis 21 November 2024 kemarin.
Menurut Era Era Hia, penjatuhan sanksi disiplin berat berupa pembebasan dari jabatan menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan terhadap Aprilia Imelda Juita Hia.
Pengganti dan Tugas Baru
Serah terima jabatan telah dilaksanakan sehari sebelumnya. Posisi yang ditinggalkan Imelda kini diisi oleh Asaria Harefa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga. Sementara itu, Imelda dialihkan menjadi staf di Kantor Kecamatan Moro'o.
Pelanggaran Disiplin
Pemecatan ini tidak hanya didasari oleh kasus foto viral, tapi juga pelanggaran disiplin lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Imelda terbukti melanggar Pasal 3 huruf c, e, dan f Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Dikatakannya, yang bersangkutan tidak melaksanakan kebijakan pemerintah yang berwenang dan menolak menyesuaikan anggaran dinas sesuai keputusan Paripurna DPRD tentang P-APBD. Akibatnya, penggajian ASN sempat tertunda.
Era juga menambahkan bahwa tindakan itu mencerminkan kurangnya integritas dan tanggungjawab yang diharapkan dari seorang pejabat publik.
Hasil Uji Forensik
Sebelumnya, Pemkab Nias Barat telah melakukan uji digital forensik untuk memastikan keaslian foto yang menjadi kontroversi itu. Hasil analisis menunjukkan bahwa foto tersebut asli tanpa ada manipulasi.
Era juga menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi perubahan signifikan atau rekayasa pada foto. Keaslian data itu menguatkan bukti pelanggaran integritas yang dilakukan Imelda.
Klarifikasi Imelda
Sebelum dicopot, Imelda sempat mengajukan permintaan agar foto tersebut diuji oleh ahli forensik. Dalam klarifikasinya ke pemerintah daerah, ia tidak secara tegas mengakui atau membantah keaslian foto tersebut.
Menurut Era, ketika dipanggil, yang bersangkutan menyebut bahwa foto itu perlu diuji lebih lanjut. Namun, hasil analisis membuktikan keaslian gambar tersebut.
Kasus ini telah menarik perhatian masyarakat, terutama karena melibatkan pejabat publik yang seharusnya menjadi panutan. Pemkab Nias Barat menegaskan komitmennya untuk menegakkan kedisiplinan dan integritas di lingkungan pemerintahan.(*)