Peringati HGN, Menag RI Tegaskan Keberdayaan Guru, Kunci Bangsa Maju

Senin 25 Nov 2024 - 22:51 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Lusiana

BALIKBUKIT - Dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-79 tahun 2024, yang digelar di MAN 1 Kabupaten Lampung Barat pada Senin 25 November 2024, Plt. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat, Hi. Miftahus Surur, S.Ag., M.Si, menyampaikan amanat Menteri Agama RI.

Upacara ini turut dihadiri sejumlah pejabat Kemenag, diantaranya Kasi Penmad Hi Mukip Zaman, S.Pd., M.M., Kasi Papki H. Ali Mukhtar, S.Ag., M.M., serta sejumlah pengawas dan dewan guru. 

Miftahus Surur dalam sambutannya menyampaikan amanat Menteri Agama RI, yang pada peringatan HGN tahun ini mengusung tema Guru Berdaya, Indonesia Jaya, menekankan pentingnya peran guru dalam memajukan bangsa.

M Surur mengungkapkan bahwa dalam sejarah umat manusia, peran guru selalu menjadi landasan utama dalam membangun masyarakat yang maju. “Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembentuk karakter, inspirator, dan penjaga nilai-nilai moral. Mereka adalah penerang yang membimbing generasi muda menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya. 

Ia bahkan mengutip kisah Kaisar Jepang, Hirohito, setelah Perang Dunia II, yang menggambarkan pentingnya guru sebagai kunci kebangkitan bangsa. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa di Indonesia, guru adalah pilar yang tak tergantikan dalam membangun masyarakat yang berdaya. Namun, tantangan zaman semakin kompleks, dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat, yang menuntut guru untuk beradaptasi dan bertransformasi dalam metode pengajaran.

Tema “Guru Berdaya, Indonesia Jaya” sangat relevan di tengah tantangan zaman ini. Guru yang berdaya tidak hanya harus memiliki kompetensi akademik, tetapi juga kemampuan untuk menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. “Guru berdaya mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menanamkan nilai-nilai karakter, dan menjadi teladan bagi murid-muridnya,” jelas M.Surur.

Ia menegaskan bahwa ketika guru berdaya, maka visi Indonesia Jaya bisa terwujud. “Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi muda berkarakter tangguh, berpikir kritis, dan siap bersaing di tingkat global. Semua itu bermula dari tangan-tangan guru yang berdedikasi,” tuturnya.

M. Surur juga menekankan pentingnya penguatan kompetensi guru melalui pelatihan dan akses terhadap teknologi, serta perlunya penghargaan dan dukungan kepada guru dan tenaga kependidikan. “Guru yang sejahtera akan mampu mengabdikan dirinya lebih maksimal. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan inklusif,” katanya.

Selain itu, ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kemitraan strategis antara guru, orang tua, dan masyarakat dalam mendidik anak-anak bangsa. “Kolaborasi yang baik akan memperkuat fondasi pendidikan nasional, menghasilkan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil, tetapi juga berbudi pekerti luhur,” ujarnya.

Di tengah gempuran informasi dan budaya asing yang kian masif, Miftahus menegaskan bahwa pendidikan karakter harus tetap menjadi prioritas utama dalam pendidikan. Guru, sebagai penjaga nilai moral, memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang kuat dan bermartabat.

“Mari kita semua, sebagai pendidik, orang tua, dan masyarakat, berdiri bersama untuk mendukung peran guru dalam mencetak generasi emas bangsa,” ajaknya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kebijakan yang mendukung kesejahteraan guru untuk memastikan mereka dapat terus memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.

Mengakhiri amanatnya, M Surur menyampaikan pesan yang menginspirasi dari Nelson Mandela yang mengatakan, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa anda gunakan untuk mengubah dunia.” Ia menegaskan bahwa guru adalah agen perubahan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan masa depan bangsa.

“Selamat Hari Guru Nasional! Mari kita semua terus mendukung guru dalam perjuangannya mencetak generasi muda yang unggul dan berjiwa mulia,” pungkasnya. (edi/lusiana)

Kategori :