Madakaripura, Air Terjun di Lereng Gunung Tengger

Air Terjun Madakaripura Berada di Sebuah Desa Terpencil. Foto Net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Dijantung lereng pegunungan Tengger, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang tidak hanya mengundang decak kagum karena keindahannya, tetapi juga menyimpan kisah historis yang melekat erat dalam memori kebudayaan Nusantara.
Lebih dari sekadar destinasi wisata, tempat ini diyakini sebagai lokasi semedi terakhir tokoh besar Majapahit, Patih Gajah Mada. Secara geografis, Madakaripura berada di wilayah Desa Tlogorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Untuk mencapai lokasi ini dari pusat Kota Probolinggo, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar dua jam dengan kendaraan darat.
Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan alam perbukitan dan persawahan yang asri. Suasana pedesaan yang tenang, udara segar, dan panorama hijau pegunungan menjadi pembuka perjalanan yang menyenangkan sebelum tiba di kawasan air terjun.
Dari area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer menyusuri jalan setapak yang mengapit sungai kecil. Meski harus melewati jalur yang sedikit menantang, pengalaman menyusuri lembah dan mendengar suara gemuruh air dari kejauhan menjadi bagian dari pesona perjalanan. Beberapa air terjun kecil yang mengguyur dari dinding batu turut menyambut di sepanjang jalur masuk menuju lokasi utama.
Setibanya di pelataran utama air terjun, pengunjung akan disambut oleh pemandangan menakjubkan: dinding tebing tinggi yang melingkar membentuk semacam ruang terbuka alami, dari mana air mengalir deras dari atas. Air jatuh dari ketinggian seolah menciptakan tirai hujan abadi. Pada waktu tertentu, sinar matahari yang menerobos celah dedaunan menimbulkan efek pelangi kecil yang memperindah suasana. Suara gemuruh air berpadu dengan kesunyian hutan menjadikan suasana terasa sakral dan menenangkan.
Nama Madakaripura sendiri memiliki makna “tempat terakhir”. Dalam tradisi lisan dan kepercayaan masyarakat setempat, tempat ini dipercaya sebagai lokasi pertapaan terakhir Patih Gajah Mada. Setelah mengundurkan diri dari jabatan politiknya, Gajah Mada disebut memilih tempat ini untuk menghabiskan masa akhir hayatnya dalam keheningan dan perenungan. Keyakinan inilah yang menambah dimensi spiritual pada keindahan Madakaripura, menjadikannya tidak hanya tempat berwisata, tetapi juga ruang untuk refleksi dan kontemplasi diri.
Bagi para pencinta alam, tempat ini merupakan surga tersembunyi yang menawarkan pengalaman luar biasa di tengah suasana alami yang belum banyak tersentuh oleh keramaian wisata massal. Namun, berwisata ke Madakaripura memerlukan kesiapan fisik dan perhatian ekstra, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada musim kemarau, antara bulan Mei hingga September.
Selain itu, penggunaan jasa pemandu lokal sangat dianjurkan agar pengunjung mendapatkan informasi sejarah serta keamanan selama perjalanan menuju air terjun. Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung, termasuk penyediaan jalur pejalan kaki, papan penunjuk arah, hingga fasilitas umum lainnya. Masyarakat lokal pun dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan dan pelayanan wisata, menciptakan sinergi antara pelestarian alam, budaya, dan pemberdayaan ekonomi warga.
Selain sebagai daya tarik wisata alam, Madakaripura juga menjadi simbol keteguhan dan dedikasi seorang tokoh bangsa. Tidak heran jika banyak pengunjung datang bukan hanya untuk menikmati pemandangan, tetapi juga untuk meresapi nilai-nilai sejarah dan spiritual yang tertanam kuat dalam suasana sekitar.
Air Terjun Madakaripura adalah bukti bahwa kekayaan alam Indonesia tak hanya menawan dari segi visual, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan sejarah yang memperkaya pengalaman wisata. Dengan keindahan yang nyaris tak tersentuh dan cerita masa lalu yang hidup dalam setiap tetes airnya, Madakaripura layak disebut sebagai mutiara tersembunyi di timur Jawa yang pantas dikunjungi, dijaga, dan dilestarikan. (*/yayan)