Radarlambar.bacakoran.co – Anies Baswedan, yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017–2022, menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembentukan Partai Perubahan. Ia menegaskan bahwa baik secara pribadi maupun dalam kapasitas apapun, ia tidak menyetujui atau menjadi bagian dari inisiatif pendirian partai tersebut.
Anies menyampaikan bahwa keputusan tersebut bukan berasal dari keengganannya terhadap partai politik, tetapi lebih pada keputusan pribadi mengenai waktu dan konteks yang tepat untuk terlibat dalam politik partai. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa ia tidak memiliki rasa "alergi" terhadap berpartai dan tidak menganggap hal tersebut sebagai bentuk kesombongan. Menurut Anies, ketika waktunya tiba, ia terbuka untuk kemungkinan bergabung dengan partai, namun saat ini, ia merasa belum saatnya untuk mengambil langkah tersebut.
Misi Politik Anies: Keadilan dan Kesetaraan
Anies juga mengungkapkan bahwa keputusan untuk berpolitik didorong oleh misinya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan Jakarta yang lebih setara. Ia menegaskan bahwa ketika terjun ke dunia politik, tujuannya adalah untuk menjalankan misi tersebut, yang lebih besar dari sekadar urusan pribadi atau jabatan politik.
Meskipun tidak berpartai saat ini, Anies menyatakan bahwa ia siap untuk mendukung misi tersebut melalui jalur apapun yang diperlukan, termasuk jika itu berarti bergabung dengan partai politik di masa depan. Baginya, misi politik yang lebih besar dan perubahan yang ingin dicapai adalah prioritas utamanya, bukan semata-mata tentang afiliasi politik atau kedudukan dalam partai. (*)
Kategori :