Radarlambar.bacakoran.co- Suzuki Motor Corporation telah mengumumkan keputusan untuk menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025, sebagai bagian dari upaya evaluasi terhadap struktur produksi global mereka. Keputusan ini berimbas langsung pada PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), yang kini harus memikul tanggung jawab lebih besar, yaitu menjadi basis produksi model Completely Knock Down (CKD) baru di kawasan ASEAN, dengan orientasi ekspor.
Shodiq Wicaksono, Managing Director PT SIM, menjelaskan bahwa Indonesia akan menggantikan peran Thailand dalam memproduksi model CKD untuk pasar ASEAN. Meskipun Shodiq belum memberikan rincian lebih lanjut terkait persiapan dan target yang ingin dicapai, ia memastikan bahwa Suzuki Indonesia akan melakukan investasi besar dengan dana sebesar Rp 5 triliun pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbarui fasilitas pabrik dan membeli peralatan produksi baru yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Penutupan pabrik Thailand terjadi karena melambatnya kondisi pasar otomotif di kawasan ASEAN. Pabrik tersebut, yang telah beroperasi sejak 2012, sebelumnya mendukung kebijakan Eco Car dari pemerintah Thailand. Sementara itu, fasilitas produksi Suzuki di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 2015 memiliki infrastruktur yang lebih lengkap dan siap untuk menerima tambahan tanggung jawab ini.
Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor, mengungkapkan bahwa Indonesia akan memproduksi model baru yang tidak hanya akan dijual di pasar domestik, tetapi juga diekspor ke pasar ASEAN. Dengan perubahan ini, Suzuki Indonesia akan lebih fokus pada produksi untuk ekspor, dan model baru yang akan diproduksi masih dirahasiakan untuk sementara waktu.
Dengan perubahan peran ini, Suzuki Indonesia diharapkan bisa memperkuat posisinya sebagai pusat produksi utama untuk Suzuki di kawasan ASEAN dan menjadi lokasi ekspor penting untuk model CKD.
Kategori :