PESISIR TENGAH - Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Saat ini, hampir setiap anak memiliki akses ke gadget atau smartphone, yang memungkinkan mereka terhubung dengan dunia maya kapan saja dan di mana saja.
Tapi, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk, bahkan berisiko menjerumuskan anak dalam permasalahan hukum. Karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengimbau para orang tua untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka saat menggunakan gadget.
Kepala DP3AKB Pesbar, dr. Budi Wiyono, M.H., mengatakan bahwa, kecanggihan teknologi memang membawa dampak positif, tetapi disisi lain juga dapat menjadi ancaman serius bagi perkembangan anak jika tidak digunakan dengan bijaksana. Anak-anak dapat dengan mudah mengakses situs yang tidak sesuai dengan usia mereka atau melakukan aktivitas daring yang berisiko.
“Untuk itu, pengawasan orang tua sangat penting agar hak-hak anak tetap terlindungi saat menggunakan gadget,” katanya, Senin, 10 Februari 2025.
Menurutnya, gadget pada dasarnya memiliki dua sisi seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, perangkat ini dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi anak, mendukung pendidikan mereka, serta meningkatkan kreativitas dan keterampilan digital. Namun, disisi lain penggunaan yang tidak terkendali bisa berdampak buruk, baik dari segi moral, sosial, maupun psikologis.
“Anak-anak yang tidak diawasi berisiko terpapar konten negatif seperti kekerasan, kriminalitas, ujaran kebencian, hingga pornografi, yang dapat merusak karakter dan perilaku mereka,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan penglihatan, kurangnya aktivitas fisik, hingga kecanduan layar (screen addiction). Anak-anak yang terlalu lama menggunakan gadget cenderung mengalami penurunan interaksi sosial, kurang peka terhadap lingkungan sekitar, serta mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan konsentrasi.
“Peran orang tua sangat diperlukan dalam mengontrol penggunaan gadget agar tidak berdampak negatif pada perkembangan anak,” ujarnya.
Masih kata dia, untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan gadget, DP3AKB Pesbar kembali mengingatka bahwa peran orang tua sangat penting untuk mengontrol dan mengarahkan anak-anak dalam menggunakan teknologi digital. Beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua antara lain membatasi waktu penggunaan gadget agar anak tidak menghabiskan seluruh waktunya di depan layar.
“Anak-anak tidak seharusnya menggunakan gadget secara terus-menerus tanpa batas waktu. Karena itu, peran aktif orang tua sangat diperlukan dalam mengontrol, mengarahkan, dan mendampingi anak dalam penggunaan teknologi,” tandasnya. *