Cegah DBD, Puskesmas Gencarkan Penyuluhan Keliling

UPTD Puskesmas Bangkunat. -Foto Dok---
BANGKUNAT - Memasuki musim penghujan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), aktif menggelar penyuluhan keliling. Upaya ini menjadi salah satu langkah untuk mencegah terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah setempat.
Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S.Tr.Keb., menjelaskan, hingga kini pihaknyamasih rutin menggelar kegiatan penyuluhan maupun sosialisasi kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan menggandeng pemerintah kecamatan hingga aparatur pekon. Semua bergerak bersama demi menjaga kesehatan masyarakat dan mengantisipasi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti, penyebab utama penyakit DBD.
”Kami tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan puskesmas. Aparatur pekon, kader posyandu, dan tokoh masyarakat juga kami libatkan. Harapannya, pesan tentang pentingnya pencegahan DBD dapat lebih cepat sampai dan dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, dalam setiap kegiatan posyandu di pekon-pekon, tim kesehatan turut memberikan edukasi tentang cara pencegahan DBD. Kehadiran kader posyandu dan relawan membantu memperluas jangkauan penyuluhan ke setiap sudut wilayah. Fokus utama pencegahan adalah edukasi yang dikemas dalam penyuluhan keliling. Tim puskesmas secara rutin mendatangi balai pekon, posyandu, sekolah, hingga tempat-tempat yang sering dikunjungi warga.
”Dalam setiap kegiatan itu, masyarakat diingatkan tentang pentingnya menerapkan langkah 3M Plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.
Selain edukasi, kata dia, warga diajak untuk rutin membersihkan lingkungan. Dari halaman rumah, selokan, hingga pot bunga dan barang bekas yang dapat menampung air. Semua menjadi sasaran agar tidak ada tempat berkembangbiaknya nyamuk. Program penyuluhan keliling ini sudah berjalan sejak beberapa pekan lalu dan hingga kini masih akan terus dilakukan.
”Kami jadwalkan penyuluhan rutin setiap bulan, terutama bertepatan dengan kegiatan posyandu. Dengan cara ini, edukasi pencegahan DBD menjadi agenda tetap, bukan kegiatan musiman,” ujarnya.
Masih kata dia, seluruh wilayah Kecamatan Bangkunat menjadi target kegiatan penyuluhan. Pihaknya juga ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, baik yang tinggal di wilayah padat penduduk maupun yang lebih terpencil, mendapat informasi yang sama tentang bahaya DBD dan cara mencegahnya. Menurutnya, setiap musim penghujan selalu ada potensi kasus DBD. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi pasien dan keluarga, tetapi juga dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
”Nyamuk aedes aegypti berkembang biak di air bersih yang tergenang. Jika tidak ada kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan, perkembangbiakan nyamuk akan sulit dikendalikan,” pungkasnya. (yayan/*)