Marina Budiman, Perempuan Terkaya di Indonesia dengan Kekayaan Rp77 Triliun

Minggu 13 Jul 2025 - 13:54 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radralambar.bacakoran.co Marina Budiman resmi dinobatkan sebagai perempuan terkaya di Indonesia pada 2025. Namanya masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes, menempati posisi ke-9 secara nasional dengan total kekayaan mencapai 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp77,81 triliun (kurs Rp16.212 per dolar AS).

Sosok Marina banyak menarik perhatian publik yang penasaran dengan perjalanan karier, bisnis yang digelutinya, hingga sumber kekayaannya yang fantastis.

Perjalanan Karier Marina Budiman

Lahir pada 1961, Marina menempuh pendidikan di University of Toronto dan lulus pada 1985 dengan gelar di bidang ekonomi dan keuangan. Awalnya ia bercita-cita menjadi bankir dan memulai karier di PT Bank Bali sebagai account officer. Pengalaman awal itu mempertemukannya dengan dunia teknologi ketika ia terlibat dalam proyek instalasi piranti lunak untuk mendukung operasional bank.

Pada 1989, Marina bergabung dengan PT Sigma Cipta Caraka sebagai project manager. Perannya di perusahaan solusi IT itu berlangsung hingga 2000. Di tengah perjalanan kariernya, pada 1994 Marina bersama Otto Sugiri mendirikan Indonet, perusahaan penyedia jasa internet pertama di Indonesia.

Kariernya di Sigma terus melesat. Ia menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) dari 2000 hingga 2008 dan kemudian menjadi direktur penjualan serta pengantaran hingga 2010. Lebih dari dua dekade pengalaman di dunia teknologi memperkuat keyakinannya akan pentingnya industri ini bagi masa depan.

Sukses Bersama DCI Indonesia

Pada 18 Juli 2011, Marina bersama Otto Sugiri dan Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia (DCII), perusahaan penyedia layanan pusat data. Di bawah kepemimpinannya sebagai presiden komisaris sejak 2016, DCI Indonesia berkembang pesat menjadi operator pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara.

Kesuksesan DCI Indonesia menjadi sumber utama kekayaan Marina. Ia tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua di DCII dengan porsi 26,27 persen per April 2021. Saham DCII sendiri dikenal sebagai salah satu saham dengan harga per lembar tertinggi di Bursa Efek Indonesia, sempat menyentuh Rp150.750 per lembar pada Juli 2025.

Kerugian Besar dalam Tiga Hari

Meski berada di puncak kejayaan, perjalanan Marina tidak lepas dari tantangan. Pada Maret 2025, nilai saham DCII sempat anjlok tajam dalam kejatuhan pasar terburuk di Indonesia dalam satu dekade. Akibatnya, kekayaan Marina sempat tergerus hingga Rp57 triliun hanya dalam tiga hari. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan ekonomi domestik di era Presiden Prabowo Subianto dan ketidakpastian global akibat perang dagang serta kebijakan tarif Amerika Serikat.

Kerugian serupa juga dialami rekan bisnisnya, Otto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Meski begitu, Marina berhasil bangkit dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu tokoh penting di industri teknologi Tanah Air.

Inspirasi bagi Perempuan Indonesia

Perjalanan Marina Budiman mencerminkan kerja keras, visi, dan ketekunan yang menjadikannya sosok disegani di dunia bisnis. Dari seorang bankir muda hingga presiden komisaris perusahaan pusat data ternama, Marina membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu meraih sukses di kancah global. (*)




Kategori :