RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kota Metro tengah mematangkan konsep pengembangan usaha budidaya ikan lele sebagai program pemberdayaan ekonomi di seluruh kelurahan. Inisiatif ini ditargetkan menjadi salah satu penggerak baru perekonomian warga sekaligus membuka lapangan kerja berbasis partisipasi masyarakat.
Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, menjelaskan bahwa pihaknya bersama staf ahli dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (KP3) telah melakukan serangkaian pengamatan di lapangan. Peninjauan ini bertujuan memastikan kesiapan teknis dan potensi lokasi sebelum program dijalankan.
Menurut hasil tinjauan awal, pembudidayaan lele memerlukan penanganan yang teliti, mulai dari pemilihan bibit unggul hingga pemahaman teknis pemeliharaan. Selain itu, faktor pendukung seperti ketersediaan pakan, manajemen kolam, dan strategi pemasaran harus dipersiapkan sejak awal untuk menghindari risiko kegagalan.
Rencana program ini akan disusun secara menyeluruh. Pemkot Metro menargetkan adanya pendampingan teknis, bantuan bibit berkualitas, hingga dukungan pemasaran hasil panen. Langkah implementasi juga akan dilakukan secara bertahap agar masyarakat dapat menguasai teknik budidaya dan mengelola usaha secara mandiri.
Rafieq menekankan bahwa banyak program sejenis di daerah lain yang berhenti di tengah jalan akibat lemahnya perencanaan. Oleh sebab itu, peninjauan lapangan menjadi bagian penting dari pemantapan rencana agar modal yang dikeluarkan masyarakat tidak terbuang sia-sia.
Pemkot menargetkan pada 2026 seluruh kelurahan di Metro telah memiliki kelompok pembudidaya lele mandiri. Kelompok ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, termasuk permodalan, pelatihan, dan akses pemasaran. Selain untuk pemberdayaan ekonomi, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan daerah serta mendorong kesejahteraan warga secara merata.(*)