Menyusuri Keindahan Kebun Teh Nglinggo

Minggu 17 Aug 2025 - 19:14 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : mujitahidin

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Perjalanan menuju kawasan Desa Wisata Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo bukanlah sekadar menapaki jalan menanjak yang berliku. Setiap tikungan seolah menghadirkan suasana berbeda, dari kabut tipis yang perlahan menutupi pandangan hingga hawa sejuk yang menusuk tulang.

Pada pagi hari, udara dingin terasa begitu pekat, membuat jaket tebal sekalipun tak sepenuhnya mampu melindungi tubuh dari gigil. Seiring langkah semakin menanjak ke punggung Menoreh, kabut justru makin menebal, memberi kesan mistis yang tak jarang membuat perjalanan semakin berkesan.

 

Jejak Sejarah di Balik Nama Nglinggo

Nglinggo tidak hanya dikenal sebagai desa wisata yang menyuguhkan panorama alam memikat, tetapi juga menyimpan catatan sejarah yang erat dengan perjuangan Pangeran Diponegoro. Berdasarkan kisah turun-temurun, di kawasan perbukitan inilah dahulu pasukan Diponegoro kerap menyusun strategi melawan penjajah Belanda. Tiga prajuritnya yang dikenal setia Ki Linggo Manik, Ki Dalem Tanu, dan Ki Gagak Roban, menjadi bagian penting dalam kisah tersebut.

Kini, desa yang dulunya identik dengan hutan dan lahan pertanian rakyat itu berkembang menjadi destinasi wisata andalan dengan pesona kebun teh di ujung barat pedukuhan. Kawasan ini lebih populer disebut Kebun Teh Nglinggo, dan menjadi primadona bagi wisatawan yang mendamba suasana alam yang tenang sekaligus menyejukkan.

 

Hamparan Hijau yang Menyegarkan Mata

Begitu kabut mulai menyingkir, keindahan kebun teh perlahan tersingkap. Tanaman Camellia sinensis tumbuh rapi mengikuti kontur lereng bukit, membentuk terasering yang dari kejauhan tampak seperti permadani hijau yang terbentang luas. Udara dingin pagi hari pun perlahan berganti dengan kesejukan khas pegunungan, membuat pengunjung semakin betah untuk berjalan kaki di antara barisan teh yang segar.

Bagi wisatawan, banyak pilihan aktivitas yang bisa dilakukan di area ini. Ada yang memilih sekadar duduk santai menikmati panorama hijau, ada pula yang lebih suka berpetualang dengan trekking menyusuri jalur tanah di tengah perkebunan. Tidak sedikit pula yang menantang diri dengan off-road mengelilingi kebun. Jalur trekking menuju puncak di sisi barat sering menjadi favorit karena dari ketinggian, lanskap Nglinggo tampak semakin menawan. Meski jalannya cukup menantang dengan tanjakan curam berupa undakan tanah dan bambu, rasa lelah akan terbayar lunas saat tiba di puncak bukit.

 

Pesona Gunung Kukusan dan Puncak Kendeng

Selain bukit tanpa nama di sisi barat, keindahan lain menanti di kawasan utara. Tepat di wilayah Gunung Kukusan, yang secara administratif termasuk Kabupaten Magelang, terdapat dua puncak yang menjadi tujuan wisatawan, yakni Puncak Dempok dan Puncak Kendeng. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Kebun Teh Nglinggo sehingga mudah dijangkau.

Di puncak Kendeng, selain keindahan lanskap perbukitan, terdapat sebuah batu yang diyakini masyarakat sebagai petilasan Pangeran Kendeng, kerabat Pangeran Diponegoro. Keberadaan situs ini membuat kawasan tersebut memiliki nilai historis sekaligus spiritual bagi sebagian warga.

Yang membedakan panorama dari dua puncak ini adalah sudut pandang yang lebih luas. Jika puncak di sisi barat menyuguhkan hamparan kebun teh, maka Puncak Kendeng dan Dempok menampilkan panorama delapan gunung yang berdiri megah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Ungaran, Sumbing, Sindoro, hingga Prau dapat terlihat jelas pada cuaca cerah.

Kategori :

Terkait

Minggu 17 Aug 2025 - 19:14 WIB

Menyusuri Keindahan Kebun Teh Nglinggo