BALIKBUKIT - Mengingat curah hujan tinggi kerap melanda sebagian wilayah Kabupaten Lampung Barat, petani kopi diminta untuk mewaspadai adanya serangan hama penggerek buah kopi (PBKo).
“Di musim penghujan seperti saat ini yang perlu diwaspadai oleh petani adalah hama penggerek buah kopi dan kerontokan buah kopi. Jadi petani harus melakukan antisipasi,” kata Kabid Perkebunan Sumarlin, S.P, M.P mendampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Yudha Setiawan, S.I.P
Dijelaskannya, Penggerek Buah Kopi (PBKo) dalam bahasa ilmiahnya disebut Hypothenemus hampei (Ferr.) termasuk bangsa kumbang (Coleoptera) berwarna hitam coklat atau hitam mengkilap. Kumbang betina yang siap bertelur biasanya muncul dan terbang pada sore hari antara pukul 16.00-18.00 WIB. Sedangkan kumbang jantan tetap tinggal di dalam biji kopi karena tidak bisa terbang.
PBKo menyerang buah kopi pada saat buah bijinya mulai mengeras. Serangga betina meletakkan telurnya di dalam biji, selanjutnya berkembang biak sampai buah kopi dipanen atau gugur karena terlalu masak. Gejala serangan dapat dilihat dengan adanya bekas lubang gerekan pada diskus. “Akibat gerekan tersebut biji kopi menjadi berlubang sehingga menurunkan mutu kopi. Serta kerusakan yang ditimbulkan dapat menurunkan produksi kopi,” kata dia.
Antisipasi yang perlu dilakukan, lanjut Sumarlin, yaitu petani harus melakukan pemeliharaan tanaman kopi dengan baik. Selain itu dengan peningkatan pemupukan yaitu pupuk KCL dan pupuk pospat.
Sejauh ini, kata Sumarlin, sudah ada petani yang melaporkan tanamannya terkena serangahn hama penggerah buah kopi tetapi tingkat serangannya hama tersebut masih dibawh 5 persen sehingga masih bisa diatasi. “Hasil pengamatan kita tingkat serangannya masih dibawah 5 persen jadi masih bisa di antisiapasi,” pungkas dia. *