GEDUNGSURIAN - Pemerintah Pekon Gedung Surian, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) salurkan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kepada 222 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tahap ketiga, periode Agustus di GSG balai pekon setempat, Selasa 13 Agustus 2024.
Terpantau di lapangan, simbolis pembagian CPP yang di sambut gembira warga, dilakukan Pj Peratin Calim diwakili Kaur Umum Istiqomah dan turut dihadiri babinsa, petugas kecamatan dan aparatur pekon mulai dari Kaur Perencanaan Lisbet Manullang, para Kepala Pemangku seperti Dandi Irawan, Sultoni, Supandri, Muhammad Fuad, Operator Siks-NG Syilviya, dan Staf Khoiriah.
Kepada para penerima bantuan, Kaur Umum Istiqomah menegaskan bahwa bantuan beras CPP digulirkan pemerintah sebagai upaya dalam mendukung ketersediaan pangan masyarakat, dampak dari pandemi Covid-19 dan berbagai kendala lainnya yang berimbas terhadap ekonomi.
"Walaupun saat ini ekonomi warga dalam kondisi baik dengan berlangsungnya panen kopi dan harga jual tinggi. Namun bantuan CPP tetap disalurkan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat," terangnya.
Kepada pihak pekon, Istiqomah juga mengajak agar dalam pendistribusian dilakukan sebaik mungkin dan secepatnya. Meskipun dengan jumlah penerima bantuan 222 KPM pendistribusian tidak selesai dalam satu hari. Karena adanya proses administrasi yang selektif mulai dari mengunakan KTP asli, KK, dan adan foto pembagian secara online, tapi pemaksimalan waktu akan lebih baik lantaran banyaknya kegiatan yang dilaksanakan menyambut HUT RI ke-79.
Dirinya juga menghimbau sekaligus meminta kerjasama masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan, seperti dengan mengaktifkan ronda malam di setiap pemangku seiring berlangsungnya panen kopi.
Bahkan, jika ada tamu yang berasal dari luar daerah untuk segera melapor ke pemangku sebagai langkah dalam menjaga Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
"Sekarang cuaca cenderung panas, karena itu kita perlu waspada bahaya kebakaran, dan jangan melakukan pembakaran lahan karena ini berpotensi membahayakan," imbuh dia. *