Dinkes Pesisir Barat Usulkan 20 Pekon Diverifikasi ODF
VERIFIKASI : Tim Verifikasi ODF Dinkes Pesisir Barat saat melaksanakan verifikasi ODF pada sejumlah kecamatan-Foto Dok---
PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mengusulkan seluruh pekon yang melalui tahapan verifikasi ODF tahun ini untuk mengikuti verifikasi ODF yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, akhir Oktober mendatang.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Arfi Julizar, S. Km., mengatakan setelah tahapan verifikasi ODF selesai dilaksanakan untuk tingkat Kabupaten, kemudian akan dilaksanakan tahapan verifikasi ODF tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada 29-30 Oktober mendatang.
“ Ada 20 pekon yang kami usulkan ke Dinkes Provinsi Lampung untuk mengikuti tahapan verifikasi ODF tingkat Provinsi tahun ini, 20 pekon itu merupakan yang mengikuti verifikasi ODF kabupaten tahun ini,” kata dia.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil verifikasi itu, semua pekon diusulkan untuk mengikuti verifikasi tahun 2024, meski terdapat sejumlah catatan, tapi pihaknya telah meminta pemerintah pekon untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
“ Sejumlah pekon masih memiliki pekerjaan rumah agar lulus verifikasi ODF tim dari provinsi, karena itu apa yang menjadi arahan kami agar dapat ditindaklanjuti,” jelasnya.
Ditambahkannya, dalam pelaksanaan verifikasi yang dilaksanakan, sejumlah pihaknya masih menemukan ada warga yang buang air besar sembarangan (BABS), rumah sudah memiliki jamban tapi pembuangan masih kesungai dan sejumlah temuan lainnya.
“ Kita sudah minta pekon agar menyelesaikan temuan itu, sehingga syarat utama lulus ODF itu bisa terpenuhi dan tidak ada lagi warga yang BABS, atau saluran pembuangan masih ke sungai dan siring,” terangnya.
Menurutnya, tahun 2024 ini sejumlah kecamatan berpotensi ditetapkan sebagai kecamatan ODF, jika semua syarat sudah dipenuhi oleh masing-masing pekon di kecamatan itu dan semua pekon lulus verifikasi ODF oleh tim dari Dinkes Provinsi Lampung.
“ Kami terus menargetkan jumlah kecamatan yang berstatus ODF bisa bertambah, dengan begitu tidak ada lagi kegiatan BABS yang dilakukan masyarakat di kabupaten ini,” pungkasnya. (yogi/*)