Ini Penjelasanya, Kenapa Semua Hotel di Kota Madinah Tingginya Sama
KOTA MADINAH : Pemerintah Arab Saudi memberlakukan peraturan yang mengatur tinggi dari sebuah bangunan untuk menjaga harmonisasi kota serta memastikan kenyamanan jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia.//Foto: Romdani--
Radarlambar.Bacakoran.Co - Kota Madinah, merupakan salah satu kota suci bagi umat Islam, yang memiliki banyak hotel untuk melayani jutaan jamaah haji ataupun umrah pada setiap tahunnya. Salah satu ciri khas dari hotel-hotel di Kota Madinah adalah hampir semua bangunannya memiliki ketinggian yang sama (Serupa).
Fenomena ini, bukanlah kebetulan melainkan merupakan hasil dari kebijakan perencanaan serta pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah Arab Saudi. Ada beberapa alasan mengapa hotel-hotel di Kota Madinah memiliki ketinggian yang semuanya hampir seragam:
1. Peraturan Pemerintah yang Ketat
Pemerintah Arab Saudi khususnya di Kota Madinah, memberlakukan peraturan yang mengatur tinggi dari sebuah bangunan untuk menjaga harmonisasi kota serta memastikan kenyamanan jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia. Yang Merupakan salah satu tujuan wisata religi terbesar, Kota Madinah harus mempertahankan suasana yang damai dan tertata rapi. Oleh sebab itu, peraturan mengenai tinggi bangunan ditetapkan agar tidak ada satu bangunan yang melebihi tingginya ataupun mengganggu pemandangan dan suasana kota, terutama di sekitar area Masjid Nabawi.
2. Mempertahankan Pemandangan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah merupakan pusat spiritual bagi umat Muslim dan juga menjadi tujuan utama bagi setiap jamaah yang datang ke Kota Madinah. Agar tidak ada bangunan yang menghalangi pemandangan ataupun merusak estetika area sekitar masjid, pemerintah setempat memberlakukan batasan ketinggian bangunan. Ini juga dapat memastikan bahwa tidak adanya gedung yang lebih dominan dan mengalihkan perhatian dari masjid sebagai pusat ibadah utama.
3. Kesesuaian dengan Infrastruktur Sekitar
Kota Madinah juga memiliki infrastruktur dan tata kota yang dirancang dengan baik dalam rangka untuk melayani jutaan orang yang datang setiap tahun. Hotel-hotel yang dibangun di sekitar Masjid Nabawi serta di area lainnya harus sesuai dengan infrastruktur yang ada, termasuk jalanan, transportasi, ataupun fasilitas publik lainnya. Penetapan batas ketinggian bangunan bisa membantu mengatur distribusi bangunan, memudahkan pengaturan akses, serta menjaga agar kota tidak terlalu padat dan terkesan sesak.
4. Keamanan dan Kenyamanan Jamaah
Keamanan serta kenyamanan jamaah adalah merupakan prioritas utama di Kota Madinah. Hotel-hotel dengan ketinggian yang serupa dapat memastikan distribusi beban dan meminimalkan risiko bencana alam seperti kebakaran ataupun gempa Bumi. Bangunan yang seragam dapat mempermudah dalam upaya pengamanan dan evakuasi dalam situasi darurat, dan juga menjaga kenyamanan jamaah dalam mencari akomodasi yang terjangkau serta mudah diakses.
5. Faktor Estetika dan Keteraturan Kota
Keteraturan kota sangat penting, apalagi kota yang menjadi tempat ziarah bagi umat Islam dari berbagai belahan dunia. Dengan menetapkan batasan tinggi bangunan tersebut, Maka kota Madinah menciptakan citra kota yang teratur dan juga harmonis, menghindari kesan chaos ataupun terfragmentasi. Semua bangunan tampak serasi, dan tidak ada satupun bangunan yang terlalu mencolok dan mengganggu pemandangan keseluruhan kota.
6. Fokus pada Fungsi Fungsionalitas dan Aksesibilitas
Bangunan di Kota Madinah dibangun dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional jamaah. Oleh sebab itu, hotel-hotel didesain agar memiliki akses yang mudah menuju Masjid Nabawi serta fasilitas utama lainnya tanpa harus memperhatikan aspek estetika yang berlebihan. Ketinggian yang seragam dapat memungkinkan akses yang efisien serta memudahkan pergerakan banyak orang dengan aman dan nyaman.
7. Faktor Lingkungan dan Iklim
Kota Madinah berada di daerah yang memiliki iklim gurun yang sangat panas. Struktur bangunan dengan ketinggian seragam memudahkan pengaturan pencahayaan dan ventilasi yang efektif dan efisien. Ini juga berperan penting dalam mengurangi beban suhu yang tinggi, serta dapat membantu untuk menjaga kenyamanan para penghuni hotel, terutama selama musim haji dan umrah.
Peraturan tinggi bangunan yang seragam di Kota Madinah bukanlah merupakan kebijakan yang bersifat sewenang-wenang, melainkan keputusan yang mempertimbangkan dari berbagai faktor, mulai dari estetika, keamanan, sampai kenyamanan jamaah. Semua ini dilakukan untuk menjaga kesucian dan juga kenyamanan Kota Madinah sebagai tempat ziarah umat Islam, serta memastikan bahwa pengalaman ibadah dan ziarah tetap menjadi prioritas utama di kota yang penuh berkah ini.(*)