Tingkatkan Layanan Kesehatan di Pekon Terpencil
Puskesmas Bangkunat terus berupaya maksimal dalam pelayanan di daerah terpencil. foto dok.--
BANGKUNAT - Layanan kesehatan di empat pekon terpencil di Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), yakni Pekon Bandar Dalam, Siring Gading, Way Tiyas, dan Way Haru, terus mendapatkan perhatian serius dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bangkunat. Mengingat medan yang sulit diakses, pelayanan kesehatan di wilayah ini menghadapi tantangan besar, terutama ketika terjadi kasus darurat medis yang membutuhkan penanganan cepat.
Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S.Tr.Keb., menjelaskan meski kendala geografis menjadi hambatan, pihaknya terus berupaya memberikan layanan kesehatan yang maksimal. termasuk program Posyandu yang rutin dilaksanakan di masing-masing Pekon. Untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan optimal, Puskesmas Bangkunat menempatkan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di setiap pekon.
“Tenaga kesehatan ini tidak hanya bekerja dengan penuh dedikasi, tetapi juga berdomisili di wilayah tersebut, sehingga lebih mudah menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan medis,” katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya juga terus memperkuat koordinasi antara pihak Puskesmas dan pemerintah Pekon di wilayah terpencil tersebut. Selain itu, dukungan dari masyarakat dan semua pihak juga sangat penting agar berbagai program kesehatan, seperti penyuluhan atau pembinaan kesehatan, bisa berjalan dengan baik. Salah satu program yang diutamakan yakni kegiatan Posyandu yang sangat bermanfaat untuk memantau kesehatan ibu hamil dan balita.
“Puskesmas Bangkunat berharap agar ibu hamil dan orang tua balita rajin mengikuti kegiatan ini, karena disana dilakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan secara rutin,” jelasnya.
Masih kata dia, kegiatan Posyandu sangat penting, karena melalui pemeriksaan ini tenaga keehatan yang ada dapat mendeteksi sejak dini jika ada risiko komplikasi terutama pada ibu hamil atau bayi. Pihaknya juga mengimbau agar ibu hamil yang hendak melahirkan bisa memilih untuk melahirkan dengan pendampingan bidan desa atau tenaga kesehatan terlatih.
“Jika ibu hamil melahirkan dengan pertolongan tenaga medis bisa segera diberikan pertolongan kalaupun terjadi komplikasi. Ini penting agar ibu dan bayi tetap selamat dan sehat, ” tandasnya.*