Pemerintah Tegaskan Tidak Akan Tutup PLTU Batu Bara pada Tahun 2040
PLTU batu bara. Foto Dok/Net--
Radarlambar.bacakoran.co- Utusan khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak berencana menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara pada tahun 2040.
Hal ini disampaikan untuk menanggapi kabar yang beredar, yang menyebutkan bahwa Indonesia akan menghentikan pembangkit listrik berbasis batu bara pada tahun tersebut.
"Isu yang beredar tentang penutupan PLTU batu bara pada 2040 adalah salah. Indonesia tidak percaya pada fase out (penutupan total), kami lebih memilih fase down (pengurangan bertahap)," kata Hashim.
Menurut Hashim, meskipun pemerintah tidak akan menghentikan pembangkit batu bara pada 2040, mereka berkomitmen untuk tidak lagi membangun pembangkit batu bara baru.
Hal ini merupakan bagian dari strategi transisi energi yang lebih moderat, yang mengurangi ketergantungan pada batu bara secara bertahap, tanpa menutupnya sepenuhnya.
"Tujuan kami adalah mengurangi ketergantungan pada batu bara, bukan menutupnya secara total. Kami memilih jalur moderat, bukan ekstrem. Menutup seluruh PLTU batu bara pada 2040 akan membawa dampak ekonomi yang serius," tegas Hashim.
Sebagai bagian dari strategi transisi energi, pemerintah Indonesia menargetkan sekitar 75 persen kapasitas listrik yang dihasilkan pada 2025-2040 akan berasal dari energi terbarukan. Sementara itu, 25 persen sisanya akan berasal dari energi transisi seperti gas alam dan tenaga nuklir.
Meskipun Indonesia berkomitmen untuk beralih ke energi bersih, Pemerintah memastikan bahwa peralihan ini akan dilakukan secara bertahap dan realistis.
Diketahui Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan komitmennya untuk menutup seluruh PLTU batu bara pada tahun 2050, dengan 23 persen energi di Indonesia sudah berasal dari energi terbarukan pada 2025.
Dikesempatan itu, Jokowi membuka peluang investasi untuk para pengusaha atau investor Jerman agar turut berkontribusi dalam transisi energi di Indonesia.(*)