Cuaca Ekstrem Jelang Nataru 2025, Lurah Tugusari Imbau Warga Waspada
Lurah Tugusari Kecamatan Sumberjaya Enna Juwita Bersama Petugas Dinas PUPR Provinsi Tinjau Gorong-Gorong Rusak di Ruas Jalan Provinsi. foto dok--
SUMBERJAYA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Lurah Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Enna Juwita, S.P., mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem.
Curah hujan tinggi yang terjadi akhir-akhir ini menimbulkan potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah kelurahan.
Menurut Enna, Kelurahan Tugusari termasuk salah satu wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam. "Di beberapa titik, terutama jalur menuju Kecamatan Kebuntebu, ada area yang rawan longsor. Selain itu, wilayah dataran rendah di Tugusari sering mengalami genangan air atau banjir akibat saluran air tersumbat," ungkapnya.
Disebutkannya beberapa hari terakhir, terjadi insiden tanah longsor yang menimbun aliran air, serta ambruknya gorong-gorong yang menghambat arus air. Akibatnya, aliran air tersendat dan menyebabkan genangan yang menyerupai banjir di beberapa titik.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah kelurahan dan warga setempat. "Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada dan segera melakukan langkah pencegahan agar hal serupa tidak terulang," kata dia
Enna menekankan pentingnya kewaspadaan tidak hanya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tetapi juga dalam melakukan upaya pencegahan melalui gotong royong.
Warga diimbau untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan memastikan saluran drainase tetap bersih dan bebas hambatan. "Gotong royong membersihkan saluran air dan penataan lingkungan adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah banjir. Selain itu, kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air," jelasnya.
Enna juga menggarisbawahi bahwa Kelurahan Tugusari merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, sehingga lebih rentan terhadap dampak curah hujan deras. "Wilayah yang padat penduduk dengan tanah datar memiliki risiko genangan air lebih besar. Oleh karena itu, kesadaran kolektif dari seluruh warga sangat diperlukan," tambahnya.
Melalui upaya bersama, pemerintah kelurahan berharap dapat meminimalisasi risiko bencana di Kelurahan Tugusari. "Kami percaya, dengan kewaspadaan dan kerja sama warga, kita bisa menghadapi musim penghujan dengan lebih aman dan nyaman," pungkas dia. *