Diklatsar Banser XI Perkuat Pemahaman Aswaja

Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Lampung Barat menggelar Diklatsar Banser angkatan ke XI. -Foto Dok---
BALIKBUKIT- Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) angkatan ke XI yang digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lampung Barat belum lama ini menegaskan kembali pentingnya pemahaman mendalam tentang Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai landasan utama dalam menjalankan tugas kebangsaan.
Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasihin, Kecamatan Balik Bukit ini dihadiri berbagai pihak, termasuk salah satu pemateri dari Plt. Kepala Kan Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat, Miftahus Surur.
Dalam materinyha, Miftahus Surur menjelaskan bahwa Aswaja, yang berpegang pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, merupakan paham yang mengedepankan moderasi, toleransi, dan keseimbangan dalam beragama. Menurutnya, penguatan nilai-nilai Aswaja sangat penting di tengah ancaman radikalisme dan ekstremisme yang berpotensi memecah belah bangsa.
Ia menekankan bahwa Banser sebagai bagian dari Gerakan Pemuda Ansor memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tugas ini tidak hanya mencakup aspek keamanan fisik, tetapi juga melibatkan pembinaan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Aswaja adalah panduan utama untuk menjaga harmoni. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami nilai-nilai keagamaan secara mendalam, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Miftahus Surur.
Miftahus Surur juga mengingatkan bahwa Banser harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui pendidikan berkelanjutan seperti Diklatsar, anggota Banser dilatih untuk memiliki keterampilan praktis, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan yang luas. Dengan modal ini, mereka diharapkan mampu merespons berbagai tantangan, termasuk isu-isu sosial yang kompleks.
“Banser harus siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat gotong royong. Soliditas dan loyalitas anggota Banser tidak hanya akan memperkuat organisasi, tetapi juga menjadi fondasi untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera,” tambahnya.
Selain pelatihan fisik, Diklatsar ini juga difokuskan pada pembinaan mental dan spiritual. Peserta diajak untuk merefleksikan peran mereka sebagai pemimpin di lingkungan masing-masing. Mereka dilatih untuk menjadi teladan dalam perilaku, berbicara, dan bertindak, dengan mengedepankan prinsip-prinsip akhlakul karimah.
Miftahus Surur menegaskan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan kesantunan dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap para peserta dapat membawa semangat positif dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Diklatsar ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat dedikasi dan semangat anggota Banser. Di era modern ini, Banser diharapkan lebih adaptif terhadap teknologi, memahami dinamika sosial, dan mampu menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.(*)