Cek Kondisi 2 Dua Titik Jalan Amblas, BPJN Lampung Pastikan Tak Tunda Penanganan

TIM PPK.23 BPJN Wilayah Lampung meninjau dua titik jalan amblas di jalur liwa-krui yang selanjutnya penanganan dijadwalkan mulai dilaksanakan Februari 2025 mendatang. -Foto Dok---

BALIKBUKIT – Kerusakan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat terus perhatian serius. Untuk memastikan prioritas penanganan, tim BPJN menurunkan tim untuk mengecek kondisi terkini.

Hasilnya, dua titik jalan amblas yang baru-baru ini terjadi, yakni di KM 26 dan KM 24 Pekon Kubuperahu dan Pemangku I, Pekon Kubuperahu, Kabupaten Lampung Barat, menjadi fokus utama bagi PPK 2.3 BPJN Wilayah II Lampung untuk memulai penanganan di bulan Februari mendatang.

Koordinator Teknik Lapangan BPJN, Rusmadi Ghani, mendampingi PPK 2.3 Joko Wisargo menyampaikan bahwa perbaikan dua titik tersebut telah diprioritaskan, dengan rencana penanganan dimulai pada Februari 2025. Pekerjaan perbaikan ini diharapkan selesai sebelum Lebaran, dengan tujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas pada musim mudik yang akan datang.

Ia menjelaskan bahwa penanganan jalan yang amblas tersebut akan dilakukan secara permanen. Langkah ini diambil mengingat ancaman putusnya badan jalan akibat longsor yang dapat mengganggu jalur utama penghubung antar kabupaten. Meskipun perbaikan ini awalnya tidak dianggarkan, Rusmadi menegaskan bahwa karena sifatnya yang darurat, BPJN memutuskan untuk segera melakukan penanganan. 

“Meskipun awalnya tidak dianggarkan, kami harus segera melaksanakan pekerjaan ini. Paling lambat Februari, atau sebelum Lebaran, pekerjaan ini sudah selesai," ujarnya.

Dia menjelaskan pada awalnya, longsor yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025) lalu di KM 26 telah menyebabkan keretakan di badan jalan, mempersempit ruang bagi kendaraan yang melintas. Diimbau agar kendaraan dengan muatan lebih dari 2 ton tidak melintas di jalur tersebut, untuk mencegah kecelakaan. Sebagai langkah pencegahan sementara, BPJN memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi longsor. Selain itu, pihak BPJN juga bekerja sama dengan Satlantas Polres Lampung Barat untuk membatasi kendaraan besar yang berisiko melewati titik amblas.

Namun, pada Minggu (26/1/2025), amblasnya jalan di Pemangku I, Pekon Kubuperahu, menambah beban pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Kerusakan jalan ini disebabkan oleh aliran Sungai Way Laay yang menggerus badan jalan, membuat separuh jalan terputus. Rusmadi menyebutkan bahwa penanganan terhadap amblasnya jalan di Pemangku I akan dilakukan bersamaan dengan penanganan di KM 26, karena kedua titik tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan kawasan Lampung Barat dan Pesisir Barat. 

“Penanganan jalan yang amblas di Pekon Kubuperahu menjadi prioritas mengingat lokasinya yang sangat strategis dan menjadi jalur utama,” tambahnya.

Untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut, BPJN mengimbau kendaraan roda enam atau angkutan barang untuk tidak melintas di titik-titik rawan amblas ini. BPJN juga mengantisipasi agar kendaraan yang terlanjur melintas bisa diarahkan ke jalur alternatif yang lebih aman, dengan memperluas pemasangan plang informasi di pintu-pintu masuk menuju Lampung Barat, seperti di Bukit Kemuning, Bandar Lampung, dan Pringsewu.

“Pemasangan informasi yang jelas di titik-titik strategis akan membantu mengarahkan kendaraan angkutan barang untuk tidak melewati jalur yang amblas. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pihak terkait lainnya agar penanganan berjalan lancar dan tidak mengganggu arus lalu lintas,” ungkap Rusmadi.

Dengan kerjasama antara BPJN, TNBBS, Satlantas Polres Lampung Barat, serta berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan perbaikan jalan yang mengalami amblas dan longsor ini dapat segera diselesaikan, sehingga jalan penghubung utama antara Lampung Barat dan Pesisir Barat dapat kembali berfungsi dengan aman, terutama saat memasuki musim mudik lebaran pada Maret mendatang. (edi/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan