Godzilla,Realitas atau Fiksi? Menelusuri Kemungkinan Keberadaan Monster Raksasa di Dunia Nyata

Ilustrasi. Godzilla pertama kali 'muncul' dalam film Jepang pada tahun 1954. Sumber-Net--

Radarlambar.bacakoran.co- Godzilla, salah satu ikon budaya populer yang telah lama dikenal sejak debutnya pada tahun 1954, tetap menjadi subjek perbincangan hangat.

Film pertama yang mengangkat nama Godzilla diproduksi oleh Toho Studios di Jepang, dan sejak saat itu, monster raksasa ini telah menjadi simbol yang melekat dalam sejarah film, terutama dengan ciri khas tubuhnya yang sangat besar, dengan tinggi mencapai 120 meter dan berat sekitar 81.650 ton.

Namun, meskipun Godzilla dikenal di berbagai film dan telah beradaptasi dengan budaya Barat, muncul pertanyaan menarik mengenai kemungkinan eksistensinya di dunia nyata.

Godzilla digambarkan memiliki ukuran tubuh yang hampir mustahil tercapai oleh makhluk hidup nyata. Dengan ukuran tersebut, ia membutuhkan jantung raksasa yang beratnya dapat mencapai ribuan ton, memenuhi hampir seluruh tubuhnya. 

Selain itu, energi yang dibutuhkan untuk memompa darah ke tubuh Godzilla dianggap setara dengan pembangkit listrik kecil.

Begitu pula dengan proses gerakan tubuhnya, yang akan terganggu oleh keterlambatan sinyal dari otak untuk menggerakkan tubuhnya.

Mengingat ukuran tubuhnya yang super besar, tidak hanya pergerakan, bahkan suhu tubuhnya pun akan terpengaruh—di mana tubuh sebesar itu membutuhkan waktu yang lama untuk berjemur agar tetap hangat, yang pada akhirnya bisa berisiko menyebabkan suhu tubuhnya terlalu tinggi.

Meskipun seluruh konsep fisik dan biologis Godzilla sulit diterima dalam kenyataan, karakter ini tetap dihadirkan sebagai simbol penting dalam budaya pop.

Terinspirasi dari kekhawatiran akan penggunaan senjata nuklir, Godzilla pertama kali diciptakan untuk menggambarkan dampak dan bahaya dari bom atom, khususnya setelah tragedi yang melanda Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II.

Meskipun sains menilai bahwa keberadaan monster seperti Godzilla di dunia nyata mustahil, keberadaan monster ini di dunia fiksi tetap memperlihatkan pentingnya simbol tersebut sebagai peringatan dan refleksi terhadap kekhawatiran manusia terhadap ancaman nuklir dan kehancuran besar.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan