Rendang dan Nasi Goreng, Kuliner Indonesia yang Mendunia

Nasi goreng dan rendang salah satu makanan terenak. -foto _ net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Pada tahun 2017, CNN International mengeluarkan daftar “50 Makanan Terlezat di Dunia” yang didasarkan pada hasil jajak pendapat melalui media sosial. Dari sekitar 35.000 suara yang masuk, rendang berhasil meraih posisi pertama sebagai hidangan terenak di dunia. Tidak hanya itu, nasi goreng khas Indonesia juga menempati posisi kedua dalam daftar tersebut.
Pengakuan ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia serta peluang besar dalam memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara ke dunia internasional. Semakin banyak makanan Indonesia dikenal di luar negeri, semakin kuat pula daya tarik wisata kuliner yang dapat meningkatkan industri pariwisata nasional.
Selain itu, pengakuan ini juga membuka kesempatan bagi pelaku bisnis kuliner untuk memperkenalkan cita rasa khas Indonesia kepada dunia. Rendang bukan hanya diakui sebagai makanan terenak di dunia pada tahun 2017, tetapi juga telah beberapa kali mendapatkan pengakuan serupa di tahun-tahun sebelumnya.
Hidangan khas Minangkabau ini memiliki sejarah panjang yang telah ada sejak abad ke-15. Pada masa itu, rendang menjadi makanan yang sering dibawa oleh perantau Minang karena daya tahannya yang luar biasa tanpa kehilangan cita rasa. Proses memasak rendang membutuhkan waktu lama, sekitar 4 hingga 8 jam, yang membuat teksturnya lebih kering, lembut, dan beraroma khas.
Teknik memasak ini membedakannya dari varian rendang dari negara lain yang umumnya memiliki tekstur lebih basah. Lebih dari sekadar makanan, rendang memiliki makna mendalam dalam budaya Minangkabau. Terdapat empat unsur utama dalam rendang yang merepresentasikan struktur sosial adat Minang.
Daging (dagiang) melambangkan para pemimpin suku, kelapa (karambia) melambangkan kaum cendekiawan, cabai (lado) melambangkan para ulama, dan bumbu yang meresap dalam rendang melambangkan masyarakat Minangkabau yang bersatu dalam keberagaman.
Menariknya, keunikan rasa rendang juga dipengaruhi oleh tradisi kuliner India yang kaya akan rempah-rempah. Tidak mengherankan, mengingat Sumatera pernah menjadi pusat perdagangan internasional yang disinggahi pedagang dari berbagai negara.
Sebagai makanan yang menempati peringkat kedua dalam daftar “50 Makanan Terlezat di Dunia”, nasi goreng telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Sajian ini umum ditemui dalam menu sarapan maupun makan malam, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah.
Uniknya, dalam daftar CNN International, nasi goreng disebut secara spesifik sebagai “nasi goreng khas Indonesia”, bukan sekadar “fried rice”. Ini menunjukkan bahwa nasi goreng Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan varian yang ada di negara lain.
Nasi goreng sendiri memiliki akar sejarah yang berkaitan dengan kedatangan pedagang dari Tiongkok. Awalnya, nasi goreng dibuat sebagai cara untuk memanfaatkan nasi sisa agar tidak terbuang. Konsep ini kemudian berkembang dan beradaptasi dengan budaya lokal, sehingga menciptakan varian nasi goreng khas Indonesia dengan bumbu yang lebih berani dan kompleks.
Diberbagai negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan, nasi goreng juga populer, tetapi perbedaannya terletak pada bumbu yang digunakan. Jika di negara lain nasi goreng hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, lada, dan kecap, nasi goreng Indonesia memiliki bumbu yang lebih kaya dan beragam.
Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai varian nasi goreng yang telah disesuaikan dengan selera daerah masing-masing. Beberapa jenis yang populer antara lain nasi goreng Jawa, nasi goreng Sunda, nasi goreng mawut, nasi goreng ikan asin, nasi goreng kambing, nasi goreng petai, dan nasi goreng seafood. Variasi ini semakin memperkaya kekayaan kuliner Nusantara.
Pengakuan rendang dan nasi goreng sebagai makanan terenak di dunia menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia memiliki daya saing global. Prestasi ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga menjadi peluang untuk terus memperkenalkan dan melestarikan warisan kuliner Nusantara.(yayan/*)