Sumber Kekayaan Gubernur Terkaya Sherly Tjoanda

Sherly Tjoanda, istri mendiang Benny Laos akhirnya maju sebagai calon Gubernur Maluku Utara. -foto-net -

Radarlambar.bacakoran.co - Sherly Tjoanda, gubernur Maluku Utara yang baru dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo, kini tak hanya mencuri perhatian karena paras cantiknya. Dengan segudang prestasi dan profil yang memikat, Sherly juga menyandang gelar sebagai gubernur terkaya se-Indonesia. Kekayaan luar biasa yang dimilikinya berasal dari warisan sang suami, Benny Laos, yang dilaporkan memiliki harta mencapai Rp 709 miliar.

Benny Laos, yang baru-baru ini meninggal dunia dalam insiden tragis, meninggalkan warisan bisnis dan kekayaan yang tidak hanya mengubah nasib keluarga, tetapi juga memberikan pengaruh besar di dunia usaha. Dari hotel megah hingga bisnis-bisnis lain yang sukses, Benny membangun kerajaan bisnis yang kini diteruskan oleh Sherly. Mari kita simak perjalanan inspiratif Benny Laos yang akhirnya mengantar Sherly ke puncak kekayaan dan kepemimpinan di Maluku Utara.

1. Hotel Bela Ternate: Ikon Bisnis Benny Laos

Salah satu aset terbesar yang diwariskan Benny kepada Sherly adalah Hotel Bela Ternate, yang dibangun pada 2007. Sebelum dikenal dengan nama ini, hotel tersebut sempat berganti nama menjadi Amara dan Bela International Hotel. Kini, hotel dengan 192 kamar tersebut telah menjadi ikon di Ternate dan salah satu bisnis andalan keluarga.

Benny memulai proyek ini dengan visi yang jelas: untuk memajukan Ternate dan menjadikannya kota yang lebih dikenal, dengan menyediakan infrastruktur yang mendukung. Dan apa yang lebih penting dari hotel yang menyediakan fasilitas bagi para wisatawan dan pebisnis yang datang ke kota ini?

2. Bisnis Kayu Besi: Dari Kegagalan ke Keberhasilan

Benny Laos memiliki perjalanan bisnis yang penuh liku. Salah satunya adalah di bisnis kayu besi. Bersama kakaknya, Benny memulai usaha ini dengan modal seadanya. Meski gagal di proyek pertama, semangatnya tidak pernah padam. Dengan pengalaman yang didapat, ia bangkit dan akhirnya berhasil mendapatkan kontrak besar dengan PT Barito Pacific Timber pada 1992. Dari situ, ia mulai meraih keberhasilan yang lebih besar.

3. Kontraktor Sukses: Modal Dari Kalung Emas

Setelah bisnis kayu besi gagal, Benny memilih untuk beralih menjadi kontraktor. Keberuntungan berpihak pada Benny setelah ia menggadaikan kalung emas pemberian ibunya untuk memulai usaha kontraktor dengan modal terbatas. 

Hanya dengan uang Rp2,5 juta, Benny mulai mengerjakan proyek pertamanya, dan hasilnya—keuntungan dari proyek tersebut—memberinya modal untuk melanjutkan bisnisnya. Ini adalah bukti bahwa tekad dan keberanian bisa mengubah nasib.

4. Pelayaran dan Perikanan: Ekspansi Bisnis

Benny juga tidak ragu untuk melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pelayaran. Memulai dengan membeli kapal kargo untuk pengiriman barang, ia meraih kesuksesan dalam sektor ini. Selain itu, ia juga menggeluti bisnis perikanan, khususnya dalam pengolahan tuna yang diekspor ke Amerika Serikat. Semua bisnis ini berjalan sukses, dan Benny mengelola mereka dengan baik melalui perusahaannya, Bela Group.

5. Trading Bahan Bangunan: Sumber Kepercayaan dari Konsumen

Selain hotel, Benny mengembangkan bisnisnya ke bidang trading bahan bangunan yang semakin berkembang di Ternate. Ketika kerusuhan melanda, Benny pun hijrah ke Manado dan Makassar, namun tetap menjalankan bisnis bahan bangunan dan proyek konstruksi di Ternate. Bisnisnya semakin dipercaya oleh para konsumen, membuktikan keseriusan dan integritasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan