Profil Maya Kusmaya, Petinggi Pertamina yang Diduga Terlibat dalam Kasus Oplosan Pertamax

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan pengelolaan minyak dan produksi kilang pada periode 2018 hingga 2023. 

Kasus ini melibatkan pihak PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kerja Sama (KKS).

Pada Rabu malam (26/2/2025), Maya ditangkap oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah ia tidak memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi.

Dalam pemeriksaan, Maya diduga memberikan izin atau perintah untuk melakukan pencampuran produk kilang, yaitu menggabungkan bahan bakar jenis RON 88 (Premium) dengan RON 92 (Pertalite), yang bertujuan menghasilkan RON 92. 

Pengungkapan ini dilakukan oleh Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Kejagung, yang menyebutkan bahwa tindakan ini termasuk dalam penyalahgunaan wewenang oleh pejabat terkait.

 

Latar Belakang Maya Kusmaya

Maya Kusmaya dilahirkan di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 31 Agustus 1980. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kemudian melanjutkan studi S2 di bidang Natural Gas Technology di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) di Norwegia.

Karier Maya dimulai di industri gas alam cair (LNG), dan ia bergabung dengan PT Pertamina, di mana ia menduduki berbagai jabatan penting. 

Pada tahun 2015 hingga 2016, ia bekerja sebagai Senior Analyst Gas Business Initiatives di PT Pertamina (Persero). 

Kemudian, ia menduduki berbagai posisi di PT Pertamina Gas, termasuk sebagai Engineering Manager dan Portfolio and Business Development Manager antara 2016 hingga 2020.

Pada tahun 2020 hingga 2021, Maya menjabat sebagai VP Kapasitas Komersial dan Aset PT Pertamina Gas, dan pada 2023, ia mengemban tugas sebagai VP Operasi Perdagangan di PT Pertamina Patra Niaga. 

Akhirnya, pada Juni 2023, Maya diangkat sebagai Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.