Retret Kepala Daerah Selesai, Wamendagri: Fokus Utama Kini Implementasi Program

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Sebanyak 503 kepala daerah dan 477 wakil kepala daerah telah menyelesaikan program pembekalan atau retret yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025. Setelah mengikuti kegiatan ini, para kepala daerah diharapkan segera bekerja dan menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan kebijakan nasional, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Sabtu 1 Maret 2025 mengatakan, Retret baru saja berakhir, kini saatnya fokus bekerja di wilayah masing-masing. Kepala daerah harus segera menyelaraskan RPJMD dengan Asta Cita dan arahan presiden mengenai efisiensi pemerintahan.
Penyesuaian RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Bima Arya menegaskan pentingnya harmonisasi antara program pembangunan daerah dengan visi nasional. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan terus memantau pelaksanaan program di setiap daerah guna memastikan efektivitas implementasi sebelum dilakukan evaluasi menyeluruh.
"Prioritas utama saat ini adalah memastikan kepala daerah dapat bekerja secara maksimal, menjalin koordinasi yang baik, dan menjalankan RPJMD secara efektif. Kami ingin hasil dari retret ini benar-benar diterapkan di masing-masing daerah," jelas Bima Arya.
Ia menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial untuk mewujudkan kebijakan yang selaras dan efisien. Oleh karena itu, Kemendagri akan memberikan pendampingan berkelanjutan bagi kepala daerah dalam merealisasikan program prioritas.
Pembekalan Lanjutan bagi Kepala Daerah yang Belum Ikut Retret
Bagi kepala daerah yang belum mengikuti retret, Kemendagri berencana mengadakan sesi pembekalan tambahan. Menurut Bima Arya, ketidakhadiran sebagian peserta disebabkan oleh proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) dan beberapa alasan lainnya.
Dikatakannya, peserta yang belum bisa mengikuti retret terbagi dalam dua kategori yaitu mereka yang masih berproses di MK dan yang berhalangan hadir karena alasan tertentu. Pembekalan bagi mereka akan dijadwalkan setelah ada keputusan final dari MK.
Selain itu, terdapat sekitar 11 daerah yang dijadwalkan melaksanakan pemungutan suara ulang. Kemendagri berencana menyesuaikan jadwal pembekalan agar seluruh kepala daerah yang terpilih dapat mengikuti program secara optimal.
Format Pembekalan yang Lebih Sederhana
Berbeda dengan retret di Akmil Magelang, pembekalan tambahan ini akan diselenggarakan dalam format yang lebih sederhana dengan jumlah peserta yang lebih sedikit. Meski demikian, durasi pembekalan diperkirakan tetap berlangsung selama tujuh hari.
"Format pembekalan berikutnya akan lebih minimalis. Kami mungkin melibatkan menteri atau pejabat terkait sebagai narasumber, tetapi konsepnya lebih ringkas dibandingkan retret sebelumnya," pungkas Bima Arya.
Melalui retret dan pembekalan ini, pemerintah berharap para kepala daerah mampu menjalankan tugas dengan profesional, memprioritaskan pelayanan publik, dan memastikan kebijakan nasional diterapkan secara efektif di tingkat daerah.(*)