Penelitian Ungkap Genetika Warna Kulit, Rambut, dan Mata Orang Eropa Selama 45.000 Tahun

Penelitian Ungkap Genetika Warna Kulit, Rambut, dan Mata Orang Eropa Selama 45.000 Tahun. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan pemetaan genetika warna kulit, rambut, dan mata orang-orang Eropa selama lebih dari 45.000 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang Eropa prasejarah memiliki kulit, rambut, dan mata gelap hingga setidaknya Zaman Besi, atau sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Penelitian ini diterbitkan pada 12 Februari lalu dan dilakukan oleh Silvia Ghirotto dan timnya dari Universitas Ferrara, Italia. Mereka menganalisis 348 sampel DNA kuno yang ditemukan di 34 negara di Eropa Barat dan Asia. Sampel DNA tertua berasal dari individu Ust'-Ishim yang ditemukan pada 2008 di wilayah Sungai Irtysh di Siberia barat, yang berusia sekitar 45.000 tahun. Sampel lainnya, seperti individu SF12 yang berusia sekitar 9.000 tahun, berasal dari Swedia.

Karena banyak sampel DNA kuno yang rusak, para peneliti menggunakan metode "inferensi fenotipe probabilistik" dan sistem HIrisPlex-S untuk memprediksi warna mata, rambut, dan kulit dari sampel DNA yang tidak lengkap. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan pigmentasi individu yang sudah lama punah.

Penting untuk dicatat bahwa para ahli paleoantropologi memperkirakan Homo sapiens pertama kali tiba secara permanen di Eropa antara 50.000 hingga 60.000 tahun yang lalu, berasal dari nenek moyang manusia modern di Afrika. Akibatnya, orang Eropa awal memiliki genetika yang mengarah pada kulit, rambut, dan mata gelap, yang bergantung pada banyak gen yang saling berhubungan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa frekuensi orang dengan kulit gelap masih tinggi di beberapa wilayah Eropa hingga Zaman Tembaga, menunjukkan bahwa perubahan warna kulit yang lebih terang di Eropa terjadi secara bertahap.

Sejarah Genetik Bangsa Eropa dan Pengaruh Peristiwa Prasejarah

Studi DNA purba lainnya telah memetakan gen 273 orang purba yang hidup di Eropa Barat dan Asia antara 8.500 hingga 2.500 tahun yang lalu. Dari jumlah tersebut, 26 individu merupakan bagian dari populasi yang melahirkan petani pertama di Eropa.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pertanian di Eropa dimulai dengan kedatangan petani pertama dari Anatolia (sekarang bagian dari Turki) sekitar 8.500 tahun yang lalu. Hal ini membantah teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa penyebaran pertanian hanya sebatas ide, dan mengungkap bahwa penyebaran ini melibatkan pergerakan manusia.

Studi ini juga menambah bukti bahwa dua peristiwa penting di zaman prasejarah sangat memengaruhi susunan genetik orang Eropa modern. Yang pertama adalah kedatangan petani awal dari Anatolia sekitar 8.500 tahun yang lalu, dan yang kedua adalah kedatangan suku penunggang kuda kuno pada Zaman Perunggu. Kedua peristiwa ini berperan besar dalam membentuk gen orang Eropa modern, termasuk warna kulit, mata, dan kerentanannya terhadap penyakit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan